KABARCIREBON - Anak-anak Palestina di Jalur Gaza saat ini tengah dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sangat sulit, kebiadaban serangan militer dari Israel yang gencar dalam setiap jamnya telah menimbulkan korban jiwa terutama anak-anak.
Ratusan anak- anak tewas dan mengalami luka kian bertambah setiap jamnya. Kini kondisi Gaza begitu sangat suram karena setiap hari masyarakat mengalami serangan brutal dari Israel.
James selaku juru bicara UNICEF meyerukan gencatan senjata untuk segera dilaksanakan agar krisis manusia di Palestina segera berhenti.
"Anak-anak mengalami luka bakar yang parah hingga kehilangan anggota tubuhnya akibat serangan tembakan peluru, rumah sakit sudah kewalahan akibat setiap harinya korban terus bertambah," katanya sebagaimana yang dilaporkan Antara.
James menerangkan anak-anak dan keluarganya di Palestina kehabisan makanan, air, listrik, obat-obatan, dan akses aman ke rumah sakit akibat serangan udara selama beberapa hari serta terputusnya jalur pasokan.
Minimnya pasokan listrik membuat warga Gaza harus bergantung pada generator untuk mendapatkan listrik. Namun tidak ada cara untuk mengimpor bahan bakar untuk generator.
Militer Israel mengatakan mereka telah mencapai 450 sasaran di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Serangan udara dimulai setelah militan Hamas melintasi perbatasan Israel dan melancarkan gelombang serangan terhadap warga di wilayah selatan negara itu, menewaskan sedikitnya 1.200 warga Israel. Diperkirakan 150 orang telah disandera oleh Hamas.
Israel mengumumkan melakukan pengepungan total di Gaza pada hari Senin itu juga menyatakan listrik, makanan, bahan bakar dan air akan diputus.
Dampak dari pengepungan tersebut kini terlihat dengan jelas.
Di dalam gempuran ini Hamas tidak menyerah, mereka berikrar sampai titik darah penghabisan. Hamas juga meminta agar masyarakat Palestina tetap bertahan.
Tidak hanya Hamas, masjid-masjid disana juga menyerukan agara masyarakat Palestina untuk tetap bertahan di tempat tinggalnya.