Network
KABARCIREBON - Serangan Iran terhadap Israel Penjajah melalui rentetan drone dan rudal ditembakan atas pembalasan serangan terhadap konsultan Iran di Suriah, tidak hanya mendapat sambutan rakyat Iran juga Hamas.
Sebagaian besar pesawat yang ditembakan ke arah Israel Penjajah, setidaknya membuat shock therapy bagi negara penjajah tersebut. Sekalipun Perdana Menteri Israel Benjamin Methanyahu mengklaim, menghadapi Iran, Israel akan memenangkan peperangan.
Dilansir dari Aljazeera, hampir lebih dari 48 jam setelah serangan Iran, peristiwa ini dinilai sebagian besar kalangan sebagai peristiwa bersejarah, yang merupakan sesuatu yang dapat diyakini banyak pihak tidak akan pernah terjadi.
Selama lebih dari empat dekade, sejak berdirinya Revolusi Islam pada 1979, para pemimpin Iran tidak akan menindaklanjuti ancaman menyerang Israel Penjajah secara langsung.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian saat berbicara dengan Menteri Lauar Negeri Jerman melalui telepon menyatakan, tujuan dari operasi tersebut tidak untuk menimbulkan kerusakan pada intalasi militer Israel Penjajah.
Akan tetapi, itu untuk menyampaikan pesannya jika pada saat Israel Penjajah melintas garis merah Iran, maka akan ada bahaya yang akan terjadi.
Baca Juga: Libur Idulfitri 1445 H, Goa Sunyaragi Didatangi Ribuan Pengunjung
Dewan keamanan Nasional Tertinggi Iran juga telah mengeluarkan pernyataan jika Israel Penjajah merspon langsung serangan Iran, maka kosewensinya balasan Iran akan 10 kali lipat lebih besar dan lebih dhasyiat dibading apa yang terjadi pada serangan sebelumnya.
Masyarakat Iran pun kini bersiap menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka juga selain menyerukan dukungannya atas serangan yang dilancarkan pemerintannnya, juga mendukung penuh pembebasan Negara Palestina dari cengkraman Israel Penjajan.***
