Kisah Sufi, Dzun Nun Al-Mishri Uji Kesholehan Santri Melalui Tutup Nampan

29 Januari 2023, 14:04 WIB
Ilustrasi dari seseorang yang tengah melakukan perjalanan jauh atau musafir. Ternyata doanya mustajab /wahdah.or.id

KABARCIREBON - Salah satu tokoh sufi dunia yang populer adalah Dzun Nun bin Ibrahim Al Mishri. Ia merupakan salah satu ulama tasawuf.

Dzun Nun Al-Mishri dikenal dengan ulama yang memiliki kalimat sakti. Ketika kalimat itu dibacakan dalam doa, maka apa pun hajat dikabul.

Kalimat sakti itu disebut Ismullahila'dzhom. Banyak orang yang ingin mendapatkan ijazah dari Dzun Nun soal kalimat Ismullahila'dzhom.

Baca Juga: Situasi Jazirah Arab dan Suku Badui Sebelum Nabi Muhammad SAW Diutus

Dzun Nun merupakan ulama yang lahir di Akhmim, Mesir Hulu pada tahun 796 M (176 H) dan wafat pada tahun 859 M (245 H).

Dzun Nun Al-Mishri memiliki banyak nasihat. Di antara nasihatnya yakni sakitnya jasad itu kalau kena luka. Sedangkan lukanya hati itu karena dosa.

Menurut Dzun Nun, dosa-dosa yang timbul dari perbuatan manusia membuat hati terluka bahkan rusak.

Baca Juga: Hadis Bencana Agama, Peringatan Buat Ahli Fikih, Pemimpin dan Mujtahid

Sebagaiamana tubuh itu tidak merasakan nikmatnya makan ketika sakit, maka hati juga tidak bisa merasakan nikmatnya ibadah kalau terluka atau rusak.

Nasihat Dzun Nun itu memberikan jawaban penyebab banyak orang yang merasa malas ibadah, ngantuk dan rasa nggak enak lainnya. Jika itu dialami manusia pertanda banyak dosa yang telah merusak hatinya.

Dalam nasihat lain Dzun Nun berkata, siapa yang tidak mengetahui haknya nikmat, maka nikmat itu akan dicabut tanpa disadari. Salah satu haknya nikmat adalah syukur.

Baca Juga: Nikmati Sensasi Pindang Gombyang, Kepala Pusing Jadi Fresh

Suatu saat, Dzun Nun kedatangan seorang pria yang ingin menjadi muridnya. Pria tersebut tampak soleh karena ibadahnya bagus, mulai dari salat, puasa, dzikir, salat malam dan lainnya.

Pria itu mendatangi Dzun Nun berniat menjadi muridnya. Akhirnya orang yang tampak sholeh ini, diterima Dzun Nun.

Ia hidup bertahun-tahun bersama Dzun Nun menjadi pelayan. Selama melayani bertahun-tahun, akhirnya pria itu tidak tahan untuk menyampaikan tujuannya.

Baca Juga: Akhlak Wali, Tersenyum Meski Tangan Terjepit Pintu Mobil Hingga Bagikan Uang Miliaran ke Duafa Tanpa Sisa

Lalu ia pun memberanikan diri menyampaikan keinginannya.

"Wahai guru, engkau kan ngerti, saya ini soleh. Saya minta tolong kepada engkau wahai guru. Ajari saya Ismullahila'dzhom," kata pria tersebut.

Maka Dzun Nun bertanya kepada pria tadi. "Kenapa engkau minta kepada saya?" tanya Dzun Nun.

"Saya dapat berita, engkau yang punya Ismullahila'dzhom. Kalimat sakti itu ada di tanganmu guru," kata pria tadi.

Baca Juga: Kisah Sandal Nabi Muhammad SAW Dalam Peristiwa Isra Miraj

Dzun Nun tidak jawab, diam saja. Percakapan pun tidak berlanjut. Si murid merasa yakin ia akan mendapatkan Ismullahila'dzhom dari Dzun Nun.

Beberapa hari kemudian, Dzun Nun memanggil muridnya itu. Sang murid langsung menghampiri Dzun Nun dengan rasa senang.

"Ini ada nampan. Tolong nampan ini tutupnya jangan dibuka, kirimkan ke teman saya," kata Dzun Nun.

Baca Juga: Imam Jalaluddin As Suyuthi Lahir di Bulan Rajab, Ini Biografinya

Di jalan, rupanya si murid heran. Sebab, nampan yang ia bawa ringan, seperti tak ada isinya. Ia penasaran, kok untuk hadiah ringan.

Mulai deh rasa ingin tahu merasuki jiwa si murid. Ia penasaran untuk mengetahui apa yang ada di dalam nampan.

Akhirnya, nampan tersebut dibuka tutupnya. Tiba-tiba begitu dibuka, tikus loncat dari nampan.

Baca Juga: Jaga Pakaianmu dengan Akhlak, Renungi Hadis Ini

Si murid tadi marah. Ia merasa dikerjai gurunya. Ia berpikir jika nampan itu diberikan, maka orang yang nerima akan marah sebab isinya tikus.

Si murid tadi tidak melanjutkan perjalanan ke rumah teman Dzun Nun. Ia justru kembali menemui Dzun Nun dan protes terkait isi dalam nampan.

Akhirnya si murid kembali dengan raut wajah yang menunjukkan rasa kesal. Dzun Nun paham dengan mimik muka si murid. Ia menilai si murid gagal menjalani ujian.

Baca Juga: Mengenal Mbah Kuwu Cirebon, Lahir dengan Nama Walangsungsang Populer dengan Sebutan Cakrabuana

"Guru, kenapa engkau mempermainkan saya. Kenapa di dalam nampan itu isinya tikus. Ini kan mempermainkan saya. Tentu yang nemerima nampan ini pasti akan marah ke saya karena ternyata isinya tikus," kata si murid.

Dzun Nun hanya tersenyum. "Bagaimana saya mau ngasih kamu Ismullahil'adzom, kamu saya kasih amanat jangan dibuka tutupnya sudah kamu langgar," kata Dzun Nun.

Akhirnya, Dzun Nun mempersilakan si murid tadi mencari guru yang lain.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Tags

Terkini

Terpopuler