KABAR CIREBON - Mulut meruapakan salah satu yang harus dijaga selama menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadhan. Selain tertutup untuk makanan dan minuman, mulut pun harus menghindari lisan-lisan yang tak perlu.
Hati-hati dengan lisan yang terucap. Lisan yang sering ghibah, mengumpat, nyinyir atau mencaci maki, tidak hanya membatalkan puasa Ramadhan tapi juga bisa menjerumuskan ke api neraka.
Ibadah sholat, puasa, dan sedekah kita bisa hangus gegara lisan yang tak terjaga. Apalagi lisan yang terucap itu menyakitkan seseorang atau kelompok lainnya.
Seorang ustadz menceritakan, pada zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang wanita yang sangat rajin beribadah. Sholat wajib dan sunah tidak pernah ditinggalkan.
Wanita tersebut pun memenuhi panggilan puasa Bulan Ramadhan dan menyempatkan diri selalu melakukan puasa sunah di bulan lainnya.
Selain itu, wanita yang dimaksud terkenal sangat dermawan karena sering melakukan sedekah. Dia membantu orang-orang yang tidak mampu.
Namun Nabi Muhammad SAW berkata tetapi wanita tersebut adalah ahli neraka. Ibadah shalat, puasa dan sedekah yang dilakukannya tidak bisa memasukkan dia masuk surga.
Mau tahu sebabnya apa? Karena wanita itu tidak bisa menjaga mulutnya. Lisan yang terucap dari mulutnya telah menyakiti orang lain.
Sebab lidah yang suka mengutuk dan mencaci orang lain itulah yang menjadikannya masuk neraka. Makin berat dosanya karena dia sering mengumpat, bahkan memfitnah orang lain.
Semoga ibadah puasa kita di Bulan Ramadhan ini, bisa menjaga mulut dan melatih lisan untuk ucapan-ucapan yang baik saja. Sebisa mungkin lisan kita tidak menyakiti orang lain.***