Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Disambut Para Nabi Jadi Imam Salat di Masjid Al-Aqsha (Bagian 1)

- 11 Februari 2023, 12:41 WIB
Ilustrasi gambar pendukung tentang topik khusus kumpulan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi gambar pendukung tentang topik khusus kumpulan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW. /Grafis By Ajay Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dilakukan malam hari, 27 Bulan Rajab atau tahun 10 kenabian.

Soal kapan tahunnya, terjadi perbedaan pendapat. Ada yang menyebut tahun itu adalah 620-621 Masehi. Sedangkan tahun hijriah belum ada. Karena, kalender hijriah dibuat setelah Nabi wafat.

Malam itu, Nabi SAW berada di dalam rumah. Rumah beliau berada di Mekkah di sekitar Kabah.

Gelap menyelimuti penjuru kota diiringi desir angin. Hawa dingin menembus pori-pori. Malam yang dingin sunyi senyap.

Baca Juga: Situasi Jazirah Arab dan Suku Badui Sebelum Nabi Muhammad SAW Diutus, Inilah Kondisinya (Kisah Nabi Bagian 1)

Tiba-tiba, tamu agung itu datang. Dia adalah Malaikan Jibril Alaihissalam (AS). Ini bukan lagi di Gua Hira, seperti pertama kali Nabi mendapatkan wahyu. Tapi di rumah, tempat tinggal Nabi.

Nabi Muhammad SAW yang malam itu sedang beristirahat di dalam rumah, terjejut melihat Malaikat Jibril mendatanginya.

"Berthawaflah di Ka'bah sebanyak tujuh kali,". Demikian perintah Jibril malam itu dikutip Kabar Cirebon dari Kisah Perjalanan Isra Miraj The Great Story of Muhammad, Sabtu, 11 Februari 2023.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 2, Ketokohan Hasyim dan Bangsa Arab di Masa Jahiliyah

"Engkau akan diperjalankan menuju langit oleh Allah SWT dari Masjid Al-Aqsha," Jibril melanjutkan seruannya.

Tanpa mengeluarkan kata-kata, Nabi SAW bangkit dan bergegas meningalkan rumah menuju Masjid Al Haram. Langkah kakinya cepat dan tegak menembus pekatnya malam yang begitu dingin.

Nabi Muhammad SAW pun melakukan thawaf. Mengelilingi Ka'bah tujuh putaran. Lalu setelah menyelesaikan putaran terakhir, seekor hewan tunggangan yang belum pernah ada di dunia muncul di hadapan Rosulullah SAW.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 3, Wafatnya Hasyim dan Lahirnya Syaibah, Tiba di Mekkah Disebut Abdul Muthalib

Dalam banyak riwayat, hewan tersebut kulitnya putih, lebih tinggi dari keledai tapi lebih pendek dari baghal atau bagal. Bagal adalah hewan hasil perkawinan silang antara kuda betina dengan keledai jantan.

Hewan tersebut kemudian disebut Buroq. Dinamakan burok karena kecepatannya menyamai barq (kilat).

Malaikat Jibril mengisyarakan Nabi SAW untuk menuju dan menunggangi burok. Nabi SAW pun mendekati burok dan bersiap menungganginya.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 4, Ikhtiar Abdul Muthalib Mencari Sumur Zamzam yang Tertimbun Ratusan Tahun

Namun, hewan langit itu terus bergerak saat Rasulullah SAW mendekatinya. Malaikat Jibril AS segera menghampiri untuk menenangkannya.

"Tenanglah! Demi Tuhan yang jiwaku berada digenggamanNya, engkau tidak pernah ditunggangi olejh orang baik seperti dia," kata Jibruil.

Buraq seketika diam tak bergerak. Rasulullah SAW segera menaiki punggung burak, diikuti oleh Malaikat Jibril dari belakang menuju Masjid Al-Aqsha.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 5, Nazar Abdul Muthalib dan Penemuan Sumur Zamzam

Jibril menemani Rosulullah SAW dalam perjalanan kilat itu. Sejumlah riwayat menyebut, meski perjalanan kilat dari Mekkah ke Masjid Aqsho, terjadi obrolan antara Jibril dan Nabi Muhammad SAW.

Dalam sekejap, keduanya tiba di Masjid Al-Aqsho. Nabi SAW lalu menambatkan Buroq pada sebuah batu.

Kedatangan beliau ke masjid al-aqsha tanpa diketahui orang di sekelilingnya. Itu adalah suatu mukjizat terendiri.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 6, Abdul Muthalib Tebus Abdullah dengan Seratus Ekor Unta

Mengapa? Karena saat itu Masjid Al-Aqsha sedang dikepung pasukan Romawi dari segala penjuru.

Disambut Para Nabi

Setibanya di Masjid Al-Aqsha, Rosulullah SAW terkejut ketika di sana telah menunggu para nabi. Dari Nabi Adam sampai Nabi Isa,

Semuanya turun dari lagit untuk menyambut Nabi Muhammad SAW. Para nabi berdiri dan bersiap untuk salat di Baitul Maqdis, sambil menanti Jibril menentukan siapa yang akan menjadi imam.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 7, Mekkah Dikosongkan, Abrahah dan Pasukan Gajah Serang Ka'bah

"Majulah, wahai Muhammad!" kata Jibril. Nabi SAW pun menjadi imam salat para nabi di Masjid Al-Asqsha.

Peristiwa itu menjadi bukti bawah para nabi telah menyerahkan jabatan imam sekaligus penuntut umat kepada Rosulullah Muhammad SAW.

Sesungguhnya syariat Islam menghapus syariat-syariat sebelumnya.(Bersambung)***

Dapatkan informasi terkini dari Kabar Cirebon lainnya di Google News.

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: The Great Story of Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x