Toko Buku Digerus Teknologi Digital, Gunung Agung Tutup PHK 350 Karyawan, Kecemasan Sri Mulyani Jadi Kenyataan

22 Mei 2023, 19:48 WIB
Toko Buku Digerus Teknologi Digital, Gunung Agung PHK 350 Karyawan, Kecemasan Meteri Keuangan Sri Mulyani Jadi Kenyataan. Foto Toko Buku Gunung Agung di Margo City /Kabar Cirebon/Instagram/Gunung Agung

KABARCIREBON - Perkembangan teknologi digital menggerus keberadaan toko buku di Indonesia, bahkan dunia. Dampaknya sudah terjadi. PT GA Tiga Belas sebagai perusahaan yang menaungi Toko Buku Gunung Agung terbesar di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 350 karyawannya.

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Senin 22 Mei 2023, PHK dilakukan dalam upaya efisensi perusahaan terhadap biaya operasional. Pihak manajemen PT GA Tiga Belas terpaksa menutup toko yang tersisa. Padahal, Toko Buku Gunung Agung yang lahir sejak 1953, merupakan perintis toko buku modern di Indonesia.

Namun, di tengah berkembangnya teknologi, cukup melalui Smart Phone, masyarakat dunia dapat mengakses segala macam informasi dan pengetahuan secara update. Sehingga, kondisi itu berdampak pada bisnis jual beli buku.

Baca Juga: Link Live Streaming Newcastle vs Leicester City, Prediksi : The Magpies Ngebet Finish Empat Besar

Penulis-penulis buku pun banyak yang menjadi bloger atau membuat konten di media sosial yang bisa menghasilkan uang dari Google Adsense.

Dengan kondisi itu, membuat toko buku secara perlahan gulung tikar. Terbukti, di era digital saat ini, orang jarang mengunjungi toko buku. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia.

Bahkan, Jepang sebagai negara dengan masyarakat hobi membaca buku juga terdampak. Masyarakat Jepang tidak seperti dulu yang selalu memenuhi toko buku.

Baca Juga: Link Live Streaming Roma vs Salernitana, Prediksi : Serigala Mourinho Rotasi Pemian Fokus Final Liga Europa

Kecemasan Sri Mulyani

Sri Mulyani saat mengunjungi toko buku di Jepang

Kondisi tersebut diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, Rabu, 15 Februari 2023 lalu. Dalam unggahan foto, Sri Mulyani mengungkapkan kecemasan, merasakan di era digital, keberadaan toko buku semakin tersisikan.

Sri Mulyani menyempatkan waktu untuk pergi ke Toko Buku Maruzen di Tokyo sebelum menyelesaikan kunjungan kerja di Negeri Sakura tersebut. "Ada waktu satu jam untuk ke Toko Buku Maruzen di Tokyo," tuturnya.

Kemudian, ia merasakan toko buku tidak seramai dulu. "Di era digital saat ini, keberadaan toko buku makin langka. Padahal, sungguh menyenangkan pergi dan melihat toko buku," katanya dalam penjelasan foto tersebut.

Baca Juga: Bedog Lubuk Raksasa Terpanjang di Dunia Ini Bakal Dipajang di Alun-alun Karawang

Kecemasan Sri Mulyani kini berubah menjadi kenyataan. Dua bulan setelah ia mengunggah tentang kondisi toko buku di era digital, kini Tokoh Buku Gunung Agung tutup dan melakuka PHK terhadap ratusan karyawannya.

Seperti diketahui, Toko Buku Gunung Agung dirintis Tjio Wie Tay, lahir di Batavia, 8 September 1927. Ia merupakan anak dari Tjio Koan An, teknisi listrik yang kerja di perusahaan gas Belanda. 

Sejak merintis toko buku di Indonesia dengan nama Gunung Agung, Tjio dan kelurga mendapatkan keuntungan besar. Kehidupannya pun meroket tajam, ia menjadi salah satu pengusaha sukses di Indonesia.

Baca Juga: Polemik Antara Kuwu Ujunggebang dengan Perangkat Desa Berakhir

Awalnya, Tjio hanyalah penjual rokok. Namun, karena melihat orang Indonesia hobi baca buku, ia pun beralih bisnis buku. Ia fokus menjual buku bahasa Asing yang didapat dari Belanda. Ternyata laris, hingga ia sukses mendirikan cabang Toko Buku Gunung Agung di sejumlah daerah di Indonesia.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler