"Itu update gempa susulan hingga pukul 02.30 WIB sebanyak 29 kejadian," ujarnya.
Ia menjelaskan, gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Menurut dia, gempa Pacitan Jawa Timur merupakan jenis gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami dengan melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya.
Baca Juga: Mulai Diterapkan di Wilayah Jabode, Seluruh Wilayah Regional JBB Implementasikan Skema Full QR
Ia menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik. Mekanisme naik menjadi ciri aktivitas gempa interplate di Zona Megathrust Selatan Jawa.
BMKG juga menjelaskan tentang skala Modified Mercalli Intensity (MMI), satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Skala terparah adalah 12 MMI yakni gempa menyebabkan kehancuran total, gelombang tampak pada permukaan tanah, pemandangan berubah gelap dan benda-benda terlempar ke udara.***