Network
KABARCIREBON - Ridwan Kamil segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat. Pada September 2023 ini, masa jabatannya bakal berakhir. Lantas, aktivitas apa yang bakal ia lakukan setelah tak lagi menjadi Gubernur Jawa Barat.
Apakah ia berencana mencalonkan kembali sebagai Gubernur Jawa Barat atau bahkan lompat ke kancah nasional di pilpres yang bakal dihelat Rabu, 14 Februari 2024.
Ridwan Kamil belum memberikan pernyataan yang tegas. Namun, ia mengaku saat ini masih mengikuti perkembangan politik di Indonesia yang begitu dinamis. Karena, perkembangan politik itulah yang akan menentukan sikapnya apakah terjun ke kancah politik nasional atau tetap di Jawa Barat.
Baca Juga: Jalin Silaturahmi, Kapolres Cirebon Kota Kunjungi Keraton Kacirebonan
"Kita ikuti saja dinamika politik yang saat ini sedang berkembang. Apakah saya nanti maju di Pilpres 2024 atau tetap di Jawa Barat. Semua masih sangat terbuka," kata Ridwan Kamil merespon pertanyaan wartawan di Cirebon, Rabu 18 Juli 2023 terkait sikapnya jelang Pilpres 2024 dan Pilgub Jabar mendatang.
Namun demikian, selepas ia tak lagi menjadi gubernur, Ridwan Kamil tetap akan menjalani aktivitas sosialnya dengan gagasan yang produktif. Ia juga tertarik untuk mengisi konten yang lebih bermanfaat untuk masyarakat melalui akun Instagramnya yang sudah memiliki 20,5 juta Followers.
"Saya dapat informasi kalau Followers Intagramnya banyak adalah ladang penghasilan. Karena, banyak yang mau endors. Tapi untuk saat ini saya katakan, tidak bisa. Karena saya sudah disumpah dalam jabatan saya sebagai gubernur,".
"Tidak boleh menerima penghasilan lain di luar jabatan sebagai gubernur. Mungkin nanti setelah tidak lagi menjabat gubernur. Bisa saja nanti saya menjadi konten kreator, yang mau endors silakan. Saya dengar lumayan juga penghasilannya," kata Ridwan Kamil sambil tertawa.
Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil dalam sesi tanya jawab dengan wartawan di Cirebon, Rabu 19 Juli 2023 saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat Provinsi Jawa Barat angkatan 64-65 di Hotel Aston.
Ridwan Kamil merespon pertanyaan Ketua PWI Kota Cirebon, Muhammad Alif Santosa terkait bisnis media mainstream yang sedang tidak baik-baik saja di tengah perkembangan teknologi digital.
Menurut Alif, grafik kesejahteraan wartawan tidak menggembirakan di era berkembangnya teknologi digital yang memunculkan banyaknya media sosial. Terbukti, banyak perusahaan media yang terpaksa melakukan PHK kepada wartawan karena tidak sanggup memberikan gaji.
Terkait kondisi bisnis media mainstream yang sedang tidak baik-baik saja, Ridwan Kamil menegaskan, perusahaan media harus beradaptasi dengan arus perkembangan teknologi.
"Perubahan ini tidak bisa dihindari, harus diikuti. Maka saran saya, wartawan jangan hanya bisa menulis tapi juga bisa membuat video dan bisa membuat konten di seluruh media sosial. Makanya, handphone wartawan harus yang bagus, karena sekali meliput bisa untuk menulis dan membuat video," kata Ridwan Kamil.
Ia mengakui mendapat banyak informasi banyak platform media sosial yang bisa monetisasi atau menghasilkan uang dari konten. Seperti Youtube, Tiktok, Instagram dan banyak lagi.
"Nah wartawan dan perusahaan media harus memanfaatkan itu. Saya juga kemungkinan kalau sudah tidak jadi gubernur, bisa saja bikin konten di media sosial. Instagram saya, followersnya 20,5 juta. Syukur-syukur kalau nanti ada perusahaan yang mau endors," katanya.
Kendati begitu, Ridwan Kamil mengaku bangga dengan wartawan di Jawa Barat. Karena, saat ini, indeks kemerdekaan pers di Jawa Barat meningkat tajam. Peringkat kedua terbaik se Indonesia. Sebagai gubernur, Ridwan Kamil mendukung penuh kebebasan pers di Indonesia.***
