Network
KABARCIREBON - Dinding terowongan kembar tol Cisumdawu dikabarkan retak setelah peristiwa gempa berkekuatan Magnitudo 4,8 melanda Kabupaten Sumendang, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun melakukan inspeksi untuk mengetahui kondisi secara langsung tembok terowongan tol Cisumdawu.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 2 Januari 2024 mengungkapkan, inspeksi lapangan dilakukan untuk mengetahui secara langsung pengaruh gempa yang terjadi terhadap terowongan kembar tol Cisumdawu. Inspeksi dilakukan tim dari Direktorat Jenderal Bina Marga dan Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJT).
Dalam inspeksi itu, salah satu bagian penting yang diperiksa adalah bagian portal terowongan yang diduga terdampak beban gempa. "Berdasarkan hasil inspeksi awal, tidak ditemukan retakan pada permukaan beton,".
"Pola mirip retakan beton pada terowongan tersebut merupakan tumpukan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata, yang terlihat seolah dinding mengalami retak," kata Endra.
Baca Juga: Puasa 2024 Jatuh pada Bulan Apa? Berikut Ini Kemungkinan Dimulainnya 1 Ramadhan 1445 H
Selanjutnya, untuk mengetahui kondisi terowongan Cisumdawu secara keseluruhan pasca gempa, dilakukan pemeriksaan detail secara spesifik oleh Tim Ditjen Bina Marga dan KKJTJ. Tujuannya, untuk meyakinkan bahwa terowongan secara keseluruhan aman beroperasi, termasuk pasca gempa susulan, Senin 1 Januari 2024 lalu.
Hasil pemeriksaan, terowongan tol Cisumdawu yang berada di ruang Cileunyi - Sumedang - Dawuan dalam kondisi aman dilalui kendaraan, pascagempa yang melanda Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. "Sesuai inspeksi awal tersebut, terowongan Cisumdawu saat ini dalam kondisi aman beroperasi," ujarnya.
Terowongan Cisumdawu merupakan bagin dari tol Cisumdawu yang memiliki panjang 472 meter. Lokasi terowongan terletak pada Sta.12+628-Sta.13+100, Desa Pamulihan dan Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
