KPU Jawa Barat Targetkan Penghitungan Suara Pileg dan Pilpres Pemilu 2024 Selesai Pukul 19.00 WIB

- 31 Januari 2024, 15:19 WIB
Sejumlah pekerja pelipat kerta suara tengah mengerjakan pelipatan kertas suara pemilu legiskatif di gedung Majalengka Creatif Center Majalengka, penyortitan dan pelipatan kertas suara sebanyak 5.103.270 lembar melibatkan 500 orang dengan target pengerjaan selama 10 hari
Sejumlah pekerja pelipat kerta suara tengah mengerjakan pelipatan kertas suara pemilu legiskatif di gedung Majalengka Creatif Center Majalengka, penyortitan dan pelipatan kertas suara sebanyak 5.103.270 lembar melibatkan 500 orang dengan target pengerjaan selama 10 hari /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - KPU Provinsi Jawa Barat menargetkan penghitungan surat suara di TPS pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada Pemilu 2024 yang berlangsung tanggal 14 Februari 2024 sudah selesai paling lambat pukul 19.00 WIB atau pemilihan berlangsung selama 12 jam.

Pelaksanaan pencoblosan sudah bisa dimulai pukul 06.00 WIB untuk mengejar target waktu agar penghitungan dan penandatanganan berita acara pelaksanaan pemilihan oleh petugas KPPS tidak larut malam.

Menurut keterangan Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat Ahmad Nurhidayat, di sela – sela acara simulasi pencoblosan di Desa Leuwiseeng, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Rabu, 31 Januari 2024, target waktu percepatan pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan surat suara ini agar tidak mengundang kelelahan bagi para petugas KPPS.

Baca Juga: Ketua IPSI Kabupaten Cirebon Surnita Sandi Wiranata Targetkan Dua Atletnya Meraih Medali Emas di PON 2024 Aceh

Dia memprediksi waktu pencoblosan setiap orang rata – rata membutuhkan waktu sekitar 3 menitan. Itu mulai pengambilan kertas suara, berada di bilik suara hingga memasukannya kembali ke kotak suara.

Sedangkan waktu penyebutan hasil pemilihan oleh anggota KPPS mulai membuka kertas hingga melipatnya kembali dan measukannya ke kotak dibutuhkan waktu sekitar 25 detik.

Dia berharap pukul 15.00 WIB sudah bisa melakukan penghitungan suara. Pada penghitungan kertas suara untuk pemilihan presiden diperkirakan akan lebih cepat karena kertasnya lebih kecil serta jumlah gambar yang lebih sedikit.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto Langganan Warga Kabupaten Ngawi, Ada Pilihan Soto Cak Genthong dan Soto Bu Pani

Kondisi ini berbeda dengan legislatif dan DPD yang jumlahnya lebih banyak serta kertasnya lebih lebar. Untuk itu, butuh ketelitian dan kehati – hatian saat penghitungan, jangan sampai keliru menyebut gambar yang dicoblos.

“Jika saja para pemilih sudah hadir di TPS tepat waktu maka pelaksanaan pemungutan hingga penghitungan kertas suara serta melakukan rekapitulasi perolehan suara akan sesuai dengan estimasi selama kurang lebih 12 jam, 27 kabupaten/kota sudah melaksanakan simulasi," ungkap Ahmad Nurhodayat.

Persoalanya menurut dia, para pemilih terkadang lambat datang ke TPS, saat dipanggil oleh petugas KPPS belum hadir di tempat. Itu akan menjadi salah satu kendala penyebab lambatnya pelaksanaan pelaksanaan pemilihan.

Baca Juga: Tangkal Hoax, DKIS Gelar Workshop Fundamental Sosial Media Organisasi Pemerintah bersama KIM Kota Cirebon

Apalagi masyarakat yang berada di pinggiran bisa saja mereka pergi dulu ke sawah atau kebun sehingga lambat datang ke TPS.

Dia berharap kendala – kendala umum lainnya tidak terjadi saat pelaksanaan, seperti halnya pemberian surat suara kangan sampai ada yang rusak, karena hal itu juga akan menjadi kendala dan rawan konflik.

Ahmad Nurhidayat menargetkan tingkat partisipasi pemilih tingkat Jawa Barat bisa mencapai 82 persenan. Target dianggap tidak berlebihan. Karena, sejumlah kabupaten kota termasuk Kota Bandung telah menargetkan tingkat partisipasi pemilih 87 persenan.

Baca Juga: Belasan Pejabat Diprediksi Bakal Berebut Posisi Kadishub di Open Bidding

Ketua KPU Kabupaten Majalengka, Teguh Fajar Putra Utama, mengatakan simulasi pemilihan dilakukan untuk mempraktekkan tata cara pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Simulasi ini dilaksanakan sesuai dengan apa yang ada di lapangan, termasuk kejadian-kejadian yang akan dialami oleh para KPPS. Dalam simulasi ini juga melibatkan jajaran panitia pemilihan Kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS), serta warga sekitar." ungkap Teguh.

Pada acara simulasi lima jenis surat suara diperkenalkan, suara presiden dan wakil presiden yang berwarna abu-abu, DPR RI berwarna kuning, DPD RI berwarna merah, DPRD Provinsi berwarna biru, dan DPRD Kabupaten Kota berwarna hijau.

Baca Juga: Kabaharkam Polri Lepas 111 Personel Amankan TPS Luar Negeri

KPU Kabupaten Majalengka juga memperkenalkan penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) yang akan menjadi bagian integral dari proses Pemilu 2024.

“Ini untuk memastikan kesiapan para petugas pemungutan dan penghitungan suara dalam menggunakan teknologi baru," ungkapnya.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x