Seruan Kebangsaan UI Jelang Pemilu 2024, Prof Harkristuti: Indonesia Tampak Kehilangan Kemudi

- 3 Februari 2024, 08:43 WIB
Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr. Harkristuti Harkrisnowo saat membacakan deklarasi seruang kebangsaan, Jumat, 2 Februari 2024.*
Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr. Harkristuti Harkrisnowo saat membacakan deklarasi seruang kebangsaan, Jumat, 2 Februari 2024.* /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Seruan Kebangsaan Universitas Indonesia (UI) dideklrasikan, Jumat, 2 Februari 2024. Para guru besar di Kampus Perjuangan itu mengaku cemas, resah, sekaligus geram melihat perilaku pejabat di Indonesia yang mengesampingkan norma dan etika jelang Pemilu 2024.

Mereka bahkan pada titik kesimpulan Indonesia kehilangan kemudi yang jika dibiarkan sangat berbahaya untuk kehidupan demokrasi dan cita-cita luhur para pendahulu bansa.

Para guru besar UI pun sepakat untuk membuat pernyataan sikap dan seruan kebangsaan yang ditujukan kepada para pejabat, perguruan tinggi se Tanah Air dan seluruh masyarakat.

Baca Juga: Ahok Mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina Putuskan Kampanye Ganjar Mahfud Demi Indonesia

Seruan kampus perjuangan Universitas Indonesia tersebut dibacakan bersamaan dengan kegiatan Dies Natalies ke-74 Universitas Indonesia. Seruan kebangsaan didasari pada sebuah kesadaran bahwa perguruan tinggi harus menjadi mata air bagi masyarakat.

Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan disampaikan langsung Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Harkristuti Harkrisnowo.

"Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa. Menggerus keluhuran budaya serta kesejatian moral bangsa,".

"Kami, warga dan alumni UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi, hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat terutama korupsi, kolusi dan nepotisme yang telah menghancurkan kemanusian serta merampas akses keadilan pada kelompok-kelompok miskin," ujar Prof Harkristuti Harkrisnowo.

Baca Juga: Prediksi Skor Iran vs Jepang di Perempat Final Piala Asia Sabtu Malam Ini: Preview & Strarting Line-Up

Seruan kebangsaan itu juga mengungkap keserakahan atas nama pembangunan tanpa adanya naskah akademik yang berbasis data. Sehingga, pembangunan merusak sumber daya alam, hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut dan memusnahkan keanekaragaman hayati.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x