"Kami resah dan sekaligus geram atas sikap tindak para pejabat, elite politik dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi, menumpuk kekuasan, membiarkan negara tanpa kelola, dan digerus korupsi yang memuncak menjelang Pemilu,".
"Kami cemas, kegentingan saat ini akan menghancurkan masa depan bangsa kita dan keindonesiaan," tegasnya.
Karenanya, Guru Besar UI itu menyerukan 4 poin yang dilandaskan pada kebebasan akdemik. Seruan itu meliputi.
1. Mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi.
2. Menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dijalankan tanpa intimidasi, tanpa ketakutan berlangsung secara jujur dan adil.
3. Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri bebas dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon.
4. Menyerukan agar semua perguranan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan suara serta penghitungannya di wilayah masing-masing.
Mari kita jaga bersama demokrasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai dan banggakan.***