Tokoh Cirebon Soenoto Ingatkan Tugas dan Syarat Jadi Pemimpin di Indonesia

- 20 Mei 2024, 10:05 WIB
Tokoh Cirebon, Soenoto saat memberikan edukasi terkait detik-detik Gus Dur jadi Presiden RI di salah satu Rumah Makan di Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Minggu 19 Mei 2024.
Tokoh Cirebon, Soenoto saat memberikan edukasi terkait detik-detik Gus Dur jadi Presiden RI di salah satu Rumah Makan di Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Minggu 19 Mei 2024. /Kabar Cirebon/Foto Jaka/

KABARCIREBON - Tokoh Cirebon, Soenoto beri edukasi terkait detik-detik Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur menjadi Presiden RI ke-4 di salah satu Rumah Makan di Jalan Pemuda, Kota Cirebon pada Minggu, 19 Mei 2024.

Soenoto mengaku, kegiatan hari ini sudah direncanakan sejak lama. "Saya akan memaparkan juga lewat YouTube yang Channelnya berbagi makna itu. Berbagai hal mengenai sosial politik, agama, pendidikan, dan entrepreneurship udah disampaikan dan mungkin ada sekitar 47 judul," katanya.

Salah satu pengusaha di Cirebon tersebut menuturkan, sekali-kali live streaming langsung yang seperti ini agar langsung didengar yang tujuannya memaparkan materi yang disampaikan.

Baca Juga: Viral Kemunculan Ayah Almarhum Eky, Iptu Rudiana Terus Berjuang Tangkap Pelaku Pembunuh Anaknya

"Itu untuk memberikan edukasi atau pendidikan, jadi semacam edukasi pada masyarakat misalnya untuk tetap menghargai pemimpin untuk tidak memiliki lagi sifat yang hujat-menghujat karena itu adalah buang-buang energi yang tidak ada manfaatnya," ujar Soenoto.

Bahkan, Soenoto menambahkan, di Tiongkok itu ada tiga doktrin. Bahwa partai komunis Cina itu adalah alat pemersatu bangsa, ideologi ekonominya adalah kapitalisme komunal. Jadi, komunis yang kapitalis.

Kemudian, rakyat harus patuh dan hormat terhadap pemimpinnya. Bahwa semua pemimpin punya kekurangan itu adalah sesuatu yang sangat manusiawi.

Baca Juga: Mobil Jeep Jadul Warnai Sejarah Otomotif Dunia, Perkasa di Semua Medan Jalanan, Segini Kisaran Harganya

"Jadi kalau menanyakan tujuannya apa diadakannya acara ini, untuk memberikan mengenai kebenaran sejarah. Kemudian, memberikan edukasi supaya masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang mandiri, visioner dan tidak menyimpan dendam," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Soenoto menjelaskan, di dalam proses turunnya Gus Dur tidak ia ceritakan. Karena, ia tidak ingin mengangkat luka lama.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah