Pupuk Subsidi untuk Petani Dijamin Aman

- 2 Juli 2020, 09:30 WIB

INDRAMAYU,(KC Online).- Stok pupuk subsidi bagi petani di Jawa Barat dan Banten untuk musim tanam gadu 2020 dipastikan dalam kondisi aman. Kepastian itu disampaikan Manager Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih.  Bahkan dipastikan dalam penyalurannya pun menerapkan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Ini dilakukan guna menghindari penyimpangan dalam pendistribusiannya.

Ratu pun menyatakan proses penyaluran pupuk terutama dari lini dua dan tiga, bahkan sampai dengan ke gudang lini empat (distributor) juga dalam kondisi aman. Karena itu, para petani dihimbau tak perlu merasa khawatir. Apalagi dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, pihaknya telah bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring.

Fitria Ratu Pagih menjelaskan, sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok untuk kebutuhan dua minggu ke depan. Namun demikian, pihaknya saat ini telah menyiapkan stok untuk dua bulan ke depan. Ratu  menyebutkan, sampai saat ini, stok urea untuk  Jawa Barat dan Banten  mencapai 85.050 ton. Jumlah tersebut hampir lebih dari lima kali lipat dari ketentuan yaitu sebesar 14.568 ton. "Ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam," jelas Ratu, Rabu (1/7/2020).

Ia menambahkan, untuk NPK stoknya mencapai 6.363 ton atau 106 persen dari ketentuan sebesar 6.015 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 6.966  ton atau 249 persen dari ketentuan 2.803 ton. Sementara itu, realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jawa Barat-Banten, sampai dengan 29 Juni 2020  mencapai  393.706 ton. Jumlah itu setara dengan 95 persen dibandingkan RKAP sebanyak 416.320 ton. "Stok ini sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan hingga dua bulan ke depan," sebutnya.

Ratu merinci, khusus untuk Kabupaten Indramayu, kebutuhan pupuk urea bersubsidi wilayah Indramayu di gudang lini III sampai 29 Juni 2020 mencapai 2.741 ton. Jumlah itu hampir lebih dari enam kali lipat dari ketentuan sebesar 417 ton. Sedangkan realisasi penyerapan wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 43.412 ton atau 153 persen dari ketentuan sebesar 28.370 ton.

Halaman:

Editor: Asep Iswayanto


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah