Literasi Keuangan Masa Pandemi

- 14 Desember 2020, 23:14 WIB
Sandi Wiranata
Sandi Wiranata

Berliterasi keuangan berarti mampu memilah produk keuangan sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengelola aset pribadi dengan baik termasuk dalam manajemen kas, utang dan investasi di tengah pandemi saat ini sangat lah di butuhkan. Pada April 2020 Dana Moneter International (IMF) meramalkan pandemi Covid 19 akan menjadi insiden yang melemahkan ekonomi dunia lebih parah dari krisis keuangan global tahun 2008 dan itu menjadi kenyataan saat ini di mana hampir semua negara yang terkena wabah Covid 19 mengalami krisis ekonomi. Jadi tidak ada waktu yang tepat untuk meningkatkan literasi keuangan selain saat ini, karena kebutuhan saat ini adalah kemampuan untuk memastikan kondisi keuangan kita tetap sehat mesti ekonomi sedang terpuruk dan negara dalam krisis akibat pandemi Covid 19.

Menurut Manurung (2009 : 24) literasi keuangan adalah seperangkat keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan seorang individu  untuk membuat keputusan dan efektif dengan sumber daya keuangan mereka.  Dan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK; 2014) literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Pemahaman literasi keuangan sangat penting untuk di tingkatkan baik melalui berbagai media seperti artikel, buku dan berbagai bacaan berita online yang saat ini mudah untuk di akses dan tidak berbiaya.

Organisation for Economic Co-operation and Development /OECD (2016) mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan dan pemahaman atas konsep dan resiko keuangan, berikut keterampilan, motivasi, serta keyakinan untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya tersebut dalam rangka membuat keputusan keuangan yang efektif, meningkatkan kesejahteraan keuangan ( financial well being ) individu dan masyarakat, dan berpartisipasi dalam bidang ekonomi.  

Semakin baik tingkat literasi keuangan maka akan semakin baik pula dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan keuangan sehingga akan mampu menghadapi masalah keuangan dalam kehidupan sehari hari di masa pandemi ini dan saat negara dalam resesi. Dari sisi makro ekonomi bila pemahaman literasi keuangan semakin meningkat maka semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan maupun menciptakan pemerataan pendapatan dan keadilan.

Presiden Joko Widodo baru baru ini dengan tegas meminta inklusi keuangan Indonesia di tingkatkan mengingat masih pasif nya tingkat inklusi keuangan di daerah. Bahkan meminta bukan dengan cara-cara biasa tetapi meminta dilakukan dengan cara extra ordinary dan langkah-langkah luar biasa, harus cepat agar perekonomian nasional segera pulih dan mampu bangkit lebih cepat di masa krisis akibat pandemi Covid 19.

Halaman:

Editor: Dodi Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah