Pada masa-masa pemerintahan Sunan Wanaperih diwarnai dengan perkembangan Islam yang sangat pesat. Di masa kepemimpinannya, lanjut dia, seluruh rakyat di Talaga Manggung menganut agama Islam. "Sunan Wanaperih memiliki putra 6 orang yakni Dalem Cageur, Dalem Kulanata, Apun Surawijaya, Ratu Radeya, Ratu Putri dan Dalem Wangsa Goparana, keturunannya turut menyebarkan Islam hingga ke luar wilayah Majalengka,"paparnya.
Baca Juga: Dzuriyah dalam Konteks Keturunan Sunan Gunung Jati
Ratu Radeya menikah dengan Arya Saringsingan, sedangkan Ratu Putri menikah dengan putera Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan bernama Syekh Sayyid Faqqih Ibrahim. Semuanya menjadi penyebar Islam. Disamping putranya Dalem Wangsa Goparana pindah ke Sagala Herang Cianjur, dan keturunannya menjadi trah Bupati Cianjur pertama bernama Bupati Wiratanudatar I,"tutupnya.
Syekh Faqih Ibrahim semasa hidupnya mengajarkan ilmu tauhid, fikih tajwid kepada para santrinya, selain itu untuk menambah minat masyarakat terhadap ilmu ke Islaman, Beliau juga mengajarkan ilmu seni membaca Alquran (tilawah), seni gemyung dan syair syair dan pantun pantun bertemakan islam (nadzhom) salah satu nadzhom yang hingga kini masih sering dikumandangkan di tiap mushola di Majalengka sebagai berikut :
Deudeuh teuing karunya teuing
Nu kasep tara ibadah
Nabi yusuf langkung kasep
Anjeuna purah ibadah.
Deudeuh teuing karunya teuing
nu geulis teu kersa solat