KABAR CIREBON - Benarkah merawat kucing bisa membantu umat Islam masuk surga? Sebelum menjawab pertanyaan itu, dalam Islam memang tidak dilarang memelihara kucing.
Bahkan Nabi Muhammad SAW pun memiliki seekor kucing kesayangan yang bernama Muezza. Anabul tersebut sangat menggemaskan, Muezza sering duduk di pangkuan Rasulullah yang sedang melaksanakan shalat.
Hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan, "Kucing itu bukan najis, ia termasuk hewan yang suka berkeliling di rumah." (HR Muslim).
Artinya, keberadaan kucing dalam rumah kita, tidak menjadi masalah. Justru kucing perlu mendapat perlindungan, tidak sekadar diberi makan dan dikasih minum.
Nah, menariknya kucing memiliki beberapa keistimewaan. Salah satunya, bisa membantu kita masuk surga loh. Anabul bisa jadi penolong di akhirat nanti.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memelihara kucing, maka setiap hari dosanya diampuni sebanyak seratus kali lipat.” (HR. At-Tirmidzi).
Jadi tak perlu ragu untuk mengadopsi anak kucing. Apalagi memungut kucing dari jalanan, sehingga hewan tersebut mendapat perlakuan lebih baik.
Terkait kucing menjadi penolong di Hari Kiamat, kembali ditegaskan oleh hadits lainnya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Akan masuk surga seorang wanita yang pernah memelihara seekor kucing. Dia selalu memberi makan dan minum kucing itu, dan tidak pernah membiarkannya kelaparan.” (HR. Muslim).
Tapi perlu diingat, setelah mengadopsi kucing, kita harus bertanggung jawab mengurusnya. Jangan sampai membawa kucing ke rumah tapi membiarkannya kelaparan dan kehausan.
Menyiksa kucing ancamannya bisa masuk neraka. Coba simak sabda Rasulullah SAW ini: “Pada hari kiamat nanti, seorang wanita akan diseret ke neraka karena seekor kucing yang dia kurung dan tidak diberi makan dan minum, sehingga kucing itu mati.” (HR. Bukhari).
Pada akhirnya, kita harus menyayangi kucing yang telah diadopsi dari jalanan. Karena apa yang kita lakukan terhadap kucing, ada ganjarannya di akhirat nanti.***