“Setelah kucing mengalami FIP klinis, penyakit ini biasanya bersifat progresif dan hampir selalu berakibat fatal,” demikian dinyatakan dalam situs web Cornell.
Hingga saat ini, pemilik anabul AS harus beralih ke “pasar gelap” untuk mendapatkan obat yang belum disetujui di negara tersebut.
FIP Warriors, sebuah kelompok yang didirikan pada Maret 2019 yang membantu menghubungkan pemilik kucing dengan obat-obatan yang diperlukan untuk merawat kucing mereka, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa mereka “sangat optimis” dengan berita bahwa dokter hewan akan dapat meresepkan pengobatan untuk kucing dengan FIP.
Meski begitu, kelompok tersebut mencatat, “Kami hanya memiliki sedikit informasi faktual saat ini dan sangat menantikan rincian lebih lanjut dari Bova dan Stokes agar tersedia. Kami berhubungan langsung dengan Bova dan akan membagikan semua kabar terbaru yang kami terima kepada seluruh komunitas FIP Warriors.”
“Harapan tulus kami adalah bahwa pilihan pengobatan yang aman, terjangkau, dan mudah diakses akan membantu merawat dan menyembuhkan sebanyak mungkin kucing FIP dan ini merupakan langkah positif pertama menuju tujuan tersebut,” tambah kelompok tersebut.
“Kami akan melanjutkan kerja keras kami untuk mengedukasi dokter hewan dan orang tua kucing seiring berkembangnya lanskap FIP,” tutur FIP Warriors yang dikutip NY Post.
Salah satu pemilik kucing yang dibantu oleh organisasi FIP Warriors menceritakan kepada Fox News Digital tentang apa yang dia lalui untuk menyelamatkan kucingnya.
Jessica Guyette, penduduk Washington, D.C., mengatakan kepada Fox News Digital bahwa dia pulang dari perjalanan dan menemukan bahwa salah satu dari dua kucingnya telah kehilangan banyak berat badan dan bertingkah aneh.