Januari Hingga September 2022, Bencana Melanda Ratusan Titik di Kuningan

28 November 2022, 22:07 WIB
Kalak BPBD, Indra Bayu Permana

KABARCIREBON - Selama kurun waktu Januari-September 2022, bencana alam maupun non alam melanda ratusan titik di wilayah Kabupaten Kuningan.

Sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan dari semua pihak dalam upaya mengantisipasi sekaligus meminimalisir kerusakan atau kerugian yang terjadi.

“Memang, berdasarkan data. Hingga September sudah terjadi bencana di 200 titik,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Senin (28/11/2022).

Sedangkan sampai bulan Oktober minggu kedua, lanjut Indra, terjadi rekapitulasi peningkatan bencana karena bertambah 20 titik.

Namun apabila dibandingkan dengan Oktober 2021 lalu, jumlah kejadian bencana di tahun sekarang, sudah terlewati. Bahkan indeks resiko bencana (IRBI) mengalami penurunan dan indeks ketahanan daerah (IKD) menjadi naik.

Artinya, bukan berarti IRBI menurun, berkurang pula angka kejadian bencananya tapi kesadaran masyarakat akan permasalahan bencana semakin meningkat.

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama menyebutkan, berdasarkan hasil prakiraan cuaca musim hujan tahun 2022-2023 wilayah Jawa Barat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan diperkirakan antara September hingga Oktober 2022. Dan puncaknya berkisar bulan Desember 2022 sampai Februari 2023.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan sendiri memiliki potensi bencana tanah longsor atau pegerakan tanah yang cukup tinggi di Jawa Barat.

Serta mempunyai beberapa aliran sungai yang memungkinkan mengakibatkan bencana banjir. Sehingga sesuai amanat Presiden RI pada acara global platform for disaster risk reduction (GPDRR) tahun 2022 di Bali, maka semuanya harus melakukan berbagai langkah penting.

Di antaranya, memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif dan adaptif dalam menghadapi bencana. Serta komitmen bersama untuk mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai lokal.

Terutama meningkatkan kesadaran edukasi kesiapsiagaan melalui pembentukan desa Tangguh bencana (Destana) hingga ke tingkat RT dan RW. Serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya mengembangkan kemandirian desa, meningkatkan kemampuan, keterampilan dan perilaku yang dituangkan pada penetapan kebijakan program skala prioritas.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kuningan pun telah menggelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana di Pandapa Paramartha.

Apel tersebut dalam upaya meningkatkan peran dan fungsi masing-masing stakeholder serta pentahelix untuk bersama-sama melakukan rencana aksi pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi tanah longsor dan banjir.(Yan/”KC”)

Editor: Alif Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler