KABARCIREBON - Studi Komparasi dan Benchmarking Jurnalis Media yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon, Selasa-Rabu (6-7/12/2012) dengan melibatkan para jurnalis liputan Kabupaten Cirebon ke Semarang mendapat apresiasi positif dari Muhammad Alif Santosa, selaku Ketua PWI Cirebon.
Menurut Alif, kegiatan yang diadakan Dinas Kominfo ini sangat positif. Sebab, para jurnalis diajak untuk studi komparasi ke Dinas Kominfo Kota Semarang.
Selain menambah ilmu, pengalaman, juga terwujudnya kolaborasi antara jurnalis liputan Kabupaten Cirebon dengan Dinas Kominfo yang outputnya untuk pembangunan daerah yang berbasis pada kepentingan masyarakat.
"Jadi saya tegaskan studi komparasi ini merupakan kegiatan positif," tegas Alif.
"Kami juga apresiasi atas perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kominfo yang telah banyak mengadakan kegiatan positif dengan melibatkan temen temen jurnalis dari berbagai media dan organisasi," ungkapnya.
Menurut Alif, saat ini, dunia memasuki era disrupsi dan banjir informasi. Terjadi pergeseran pola kerja di semua sektor. Karenanya, diperlukan kolaborasi di semua lini, termasuk pers.
"Ketika kita menghadapi dimensi baru, maka muncul sebuah kegagapan. Studi komparasi ke sebuah kota yang dinilai berhasil adalah kegiatan positif yang perlu didukung," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan, mengatakan, tujuan kedatangan bersama rombongan di kantor Diskominfo Kota Semarang adalah untuk mengetahui tata kelola media yang dilakukan Diskominfo Kota Semarang.
Nantinya, kata Nanan, hal-hal yang baik dalam tata kelola tersebut akan diterapkan di Kabupaten Cirebom.
"Hal-hal yang sudah baik di Kota Semarang nantinya bisa diterapkan di Diskominfo Kabupaten Cirebon kedepannya," kata Nanan.
Nanan mengatakan tata kelola media yang sudah dilakukan Diskominfo Kota Semarang tersebut merupakan oleh-oleh yang sangat berarti dari kunjungan pihaknya di Kota Semarang.
Artinya, dari pertemuan yang mengambil tema Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Komunikasi Publik dan Media ini, benar-benar mempunyai manfaat, utamanya dalam lebih menguatkan sinergi antara Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon dengan media.
"Kami perlu bawa oleh-oleh dari Semarang yang dikelola dengan baik ini dan tidak ada di Kabupaten Cirebon. Kami berharap, nantinya ada kunjungan balasan dari Diskominfo Kota Semarang," kata Nanan.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Semarang, Sunarto menyampaikan, hubungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan media sudah terjalin sangat harmonis. Hal itu, karena tata kelola yang diterapkan Diskominfo Kota Semarang berdasarkan konsep dari pemimpin daerah setempat.
Konsep tersebut yakni, Pemerintah, pengusaha, pendidik, penduduk dan pewarta bergerak bersama.
"Semua bergerak. termasuk pewartanya. Jadi apapun pembangunannya kalau tidak diwartakan mustahil bisa diketahui atau dikenal luas. Dan terkait pemberitaan sendiri, itu murni diserahkan ke pewarta," kata Sunarto.
Namun ketika para jurnalis mendapatkan berita viral yang negatif, kata Sunarto, mereka tidak langsung merilis dan menaikan berita tersebut.
Meraka akan memastikan terlebih dahulu kebenaran berita viral negatif tersebut. Bahkan, awak media di Kota Semarang juga menulis berita-tentang upaya yang dilakukan Pemkot Semarang.
"Misalnya soal banjir, mereka menulis banjir itu tapi diberitakan upaya yang dilakukan Pemkot Semarang," paparnya.
Ia menambahkan, pemberitaan yang ditulis sejumlah media di Pemkot Semarang telah berdampak positif terhadap kemajuan Kota Semarang.
Sebagai buktinya, saat ini jumlah pengnjung Kota Lama Semarang sudah mampu menyaingi bahkan melebihi kunjungan wisatawan di Malioboro dan Borobudur.(Iwan/KC)