Persiapan Klenteng Hok Keng Tong Jelang Imlek di Tengah Menurunnya Pengunjung

16 Januari 2023, 18:52 WIB
Petugas di Klenteng Pasar Kue Weru, Kabupaten Cirebon, membersihkan patung dewa jelang perayaan Imlek. /Iskandar Kabar Cirebon/

KABARCIREBON – Gegap gempita Imlek tak begitu terasa di Klenteng Hok Keng Tong di kawasan Pasar Kue Weru, kabupaten Cirebon. Padahal Imlek hanya tinggal hitungan hari.

Berlakunya kembali masa normal setelah dilanda pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir, tak begitu membawa kabar menggembirakan bagi pengurus di yayasan yang menaungi klenteng ini. Sebab jumlah warga Tionghoa yang datang ke klenteng ini makin menurun tiap tahun.

Kendati demikian, karyawan maupun pengurus tetap datang ke klenteng untuk melakukan sejumlah persiapan menjelang Imlek. Pada Minggu (15/1/2023) persiapan berupa bersih-bersih patung dewa dilakukan. Dan pada Senin (16/1/2023), bersih-bersih altar mulai dilakukan.

Baca Juga: Kapolres Ciko Minta Anggota untuk Tidak Main-main dengan Narkoba

Suasana klenteng yang memang sudah bersih tidak membuat pekerja kesulitan saat mebersihkan atap altar yang cukup tinggi. Melalui tangga dan menggunakan sapu tinggi, kotoran di atap bersih dalam sekejap.

Pengurus Klenteng Hok Keng Tong, Kusnadi Halim mengatakan, sepinya klenteng ini salah satunya tidak lepas dari meninggalnya sang guru spiritual di klenteng ini.

“Ditambah Covid-19 yang membuat klenteng sepi, guru spiritual di klenteng ini meninggal beberapa tahun yang lalu, yang otomatis juga turut mempengaruhi kedatangan umat. Mereka biasanya yang dicari juga adaah guru spiritual, dan ketika gurunya tidak ada ya mungkin mereka tidak datang,” kata Kusnadi.

Baca Juga: Dalam Pengembangan UMKM, Trisakti Berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten

Menurutnya, jika ditotalkan, jumlah warga Tionghoa yang masih datang ke klenteng ini tak lebih dari 20 orang.

“Sekarang begini, tinggal berapa sih warga Tionghoa di kawasan Plered? Yang datang ke sini jika perayaan Imlek itu hanya beberapa saja, karena yang lain-lainnya sudah pada pindah dari Plered,” ujarnya.

Bahkan, saat ini yang memesan lilin di klenteng ini untuk dinyalakan menjelang Imlek baru tiga orang, Pada perayaan Imlek, biasanya banyak lilin yang dinyalakan baik menjelang Imlek hingga sesudahnya. Yang menyalakan lilin adalah warga Tionghoa yang biasa datang ke klenteng tersebut.

Baca Juga: Bima Nusantara Day Care Resmi Dilaunching

“Tahun lalu lilin yang dinyalakan masih cukup banyak, tapi hingga beberapa hari jelang Imlek di tahun ini yang memesan lilin untuk dinyalakan baru tiga orang, entah bisa bertambah atau tidak lilinnya,” katanya.

Menurutnya, kawasan Pecinan di kawasan Pasar Kue Weru ini memang masih terlhat, hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya bangunan-bangunan lama warga Tionghoa di sekitar klenteng. Namun kini bangunan-bangunan tersebut sudah banyak beralih kepemilikan kepada warga Cirebon, sebab warga Tionghoa sudah banyak pindah ke luar daerah.

“Dulu kenapa klenteng ini didirikan ya mungkin karena banyak warga Tionghoa di sini. Kami dari pihak klenteng tidak bisa berbuat apa-apa, meski merayakan Imlek dengan sederhana dan sedikit yang datang ke klenteng kami masih tetap bersyukur,” ungkapnya.(Fanny)

 

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler