Memberikan Solusi bagi Komunitas, Ini Strategi Peningkatan Produktivitas KUMKM

12 Februari 2023, 06:05 WIB
Forum Komunikasi Publik Pelaku KUMKM di Hotel Grage Sangkan, SPA. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Penguatan ekonomi kerakyatan di wilayah Kabupaten Kuningan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antarnaya, menjadikan koperasi sebagai agregator dan akselerator usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Namun keanggotaannya sendiri bisa melalui modernisasi koperasi dengan fasilitasi tenaga pendamping serta inovasi yang relevan sebagaimanamestinya. Sehingga tidak dapat dilakukan sembarangan tetapi mesti matang.

Maka dari itu, pentingnya transformasi dan inovasi yang diaplikasikan melalui aplikasi bank data pelaku usaha ekonomi kerakyatan (Sibadu Mirakyat). Karena akan turutserta menentukan kebijakan apa saja yang akan diambil oleh pemerintah.

Baca Juga: Inovasi Geliat Sibadu Mirakyat Sabet Penghargaan Top 5 KIJB

Apalagi, aplikasi tersebut menjadi salah satu aplikasi unggulan inovasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) yang masuk 5 besar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB).

“Untuk memberikan solusi pada komunitas, diperlukan strategi peningkatan produktivitas KUMKM,” kata Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana, Sabtu 11 Februari 2023.

Untuk itu, pihaknya sengaja bersinergitas sekaligus berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi, UKM RI menyelenggarakan kegiatan Forum Komunikasi Publik Pelaku KUMKM di Hotel Grage Sangkan, SPA., Kecamatan Cigandamekar.

Baca Juga: Koperasi Karya Nugraha Raih Penghargaan Nasional

Pada kesempatan tersebut, dibahas berbagai hal yang menyangkut indentifikasi permasalahan dan strategi peningkatan produktivitas dengan tujuan memberikan privilege agar KUMKM dapat tumbuh sekaligus berkembang.

Strategi tersebut dengan mengalokasikan 40 persen belanja kementerian/lembaga dan badan usaha milik nasional (BUMN) untuk KUMKM.

Sekaligus memberikan ruang usaha sebesar 30 persen pada infrastruktur publik serta menaikkan porsi kredit perbankan menjadi 30 persen hingga tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Usai Pandemi, Koperasi Harus Bangkit dan Pulih

Dengan demikian, diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi terbaik bagi komunitas pelaku usaha KUMKM sehingga kendala yang dihadapi dapat terselesaikan.

Karena dapat memanfaatkan berbagai program unggulan sebagai upaya mendorong koperasi tumbuh, mandiri dan berkelanjutan serta UMKM naik kelas.

“Semoga melalui forum komunikasi publik ini bisa tumbuh koperasi-koperasi dan kelompok masyarakat yang mampu mengelola potensi sekaligus sumber daya alam yang tersedia,” tuturnya.

Baca Juga: 955 Mahasiswa Jakarta Tinggal 20 Hari di Kuningan, Kadiskopdagperin: Mereka akan Bermintra dengan 110 UMKM

Sementara itu, sejumlah komponen hadir pada pelaksanaan forum komunikasi publik. Di antaranya, koperasi objek daya tarik wisata alam (ODTWA) se-Kabupaten Kuningan, pengurus koperasi konsumen Sarimukti Destana Mandiri Darma.

Petani kopi dan kelompok masyarakat peternak domba Desa Karangsari Kecamatan Darma, koperasi produsen dolisa Desa Pasiragung Sejahtera serta puluhan peserta lainnya.

Sedangkan dari pemerintah pusatnya dihadiri langsung oleh Agus Santoso selaku staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM RI Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan, Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi, Budi Mustopo.

Baca Juga: Penasaran terhadap Sibadu Mirakyat, Jateng Belajar ke Diskopdagperin

Serta Lukmanul Hakim sebagai penyuluh Ahli Muda Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).

Narasumbernya, Sekeretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI), Nuryanto, Ketua Koperasi Jasa Sentra Wisata Alam Nusantara (Kopisetara), Eko Binarso.

Dan Ketua Kelompok Tani Hutan Koperasi Lestari Sagara Hejo Garut, Agus Setiawan. (Iyan Irwandi/KC) ***

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler