Demi Menghidupi Kedua Cucu, Sumi Rela Berjualan Keliling Kampung

12 Februari 2023, 21:13 WIB
Sumi (55 tahun) dan Kedua Cucunya) /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Sumi (55 tahun) warga Blok Selasa, RT 02/02, Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka terus berjalan dari rumah ke rumah diiringi kedua cucu perempuannya, ketika ada keramaian mereka langsung berhenti menawarkan barang dagangan milik tetangganya.

Cucunya, Jahira yang kini berusia 11 tahun dan duduk di bangku kelas V SD membawa kantung kresek berisi keranjang kecil dan dompet serta sebagian makanan untuk dijual dan adiknya Morena (6 taun) yang sekolah di TK juga membawa kantung plastik berisi makanan ringan serta Sumi membawa dua kerangjang makanan ringan seperti lemper, dadar gulung, goreng ketan, jalabria dan sejumlah makanan lainnya.

Setiap hari sepulang sekolah mereka berjualan keliling untuk membiaya hidup mereka dan sekolah. Kedua cucunya melaju di depan serta Sumi dibelakang sambil mengarahkan kedua cucunya kemana harus berjalan.

Baca Juga: DPRD Batal Bentuk Pansus Pemekaran Cirebon Timur

Menurut Sumi, kedua cucunya adalah kaka beradik satu ibu dari dua ayah. Ayah Jahira meninggal di usia kandungan 7 bulan. Beberapa tahun kemudian ibunya menikah lagi dan memiliki anak Morena.

Namun saat masih bayi, ayah Morena pergi meninggalkannya entah kemana, hingga kini tidak ada kabarnya. Ibunya Morena kini juga telah menikah lagi bersama laki-laki lain di Kecamatan Ciwaringin. Sehingga kedua anak tersebut kini hidup bersamanya, tanpa bantuan orang tuanya.

Untuk membiayai hidup kedua cucunya tersebut, Sumi berjualan makanan milik orang lain keliling kampung, dan itu adalah jalan hidup satu-satunya karena tenaganya sudah berkurang. Sementara suaminya yang dulu bisa mengurus cucu bersama-sama sudah lama meninggal.

Baca Juga: Sutardi Deklarasi Maju di Pencalonan Ketua KONI

“Sekarang mah ya begini jualan punya orang, hasilnya untuk makan dan jajan cucu,” katanya.

Dari hasil berjualan ungkap Sumi, terkadang memperoleh Rp 50.000, namun seringnya hanya memperoleh sekitar Rp 30.000 saja. Uang sebesar itu ia gunakan untuk membeli beras sebanyak 0,5 kg untuk makan sehari, sisanya untuk jajan cucu serta membeli sayur untuk makan bersama serta sabun mandi, sabun cuci dan sebagainya.

“Kalau berjualan cucu dibawa karena di rumah tidak ada teman, berangkat siang, pulang sore. Kalau sekolah mereka sekolah , yang TK diantar ke sekolah atau bisa pulang bersama temannya,” katanya.

Baca Juga: Kondisi Jalan Ini Rusak Parah dan Minim Perhatian, Pemdes Ambulu Urunan Perbaiki Jalan Kabupaten Cirebon

Sumi nampak tidak mengeluh, walau harus mengurus dua anak dan tidak banyak berharap bantuan dari orang tua kedua cucunya itu. Dia tetap semangat berjualan hingga sore hari menawarkan barang dagangan orang lain, agar tetap bisa bertahan hidup.

“Ibunya sudah tidak ngurus karena sudah nikah lagi, bapaknya sama,” katanya.

Menurut tokoh masyarakat setempat Darto Je, kedua anak tersebut dirawat oleh Sumi sejak masih bayi dan sebetulnya kedua anak tersebut adalah cucu angkat dari Sumi. Karena ibu dari kedua anak tersebut adalah anak angkat Sumi yang diambil sejak menginjak remaja.

Baca Juga: Polresta Cirebon Lakukan Patroli Tiga Zona, Dua Pemuda Bawa Samurai Diringkus

Orang tua Jahira dan Morena berasal dari Bangkabelitung yang dibawa oleh warga Sumberjaya. Karena kondisinya memprihatinkan, akhirnya diambil oleh Sumi hingga akhirnya menikah dan punya anak.

Ia mengatakan, di tengah keterbatasan ekonomi Sumi dan suaminya telah merawat banyak orang yang bukan darah dagingnya sendiri dan kini anak-anak yang dirawatnya telah menikah. Bahkan di usia nya yang sudah tidak muda, kini Sumi masih rela merawat dua anak.

“Ma Sumi baik hati, ditengah keterbatasan tetap dermawan, bersedia merawat anak yang butuh biaya lumayan,” katanya.

Baca Juga: BPJS Kesehatah Hapus Kelas Rawat Inap, RSUD Arjawinangun Cirebon Telah Siap Terapan KRIS

Menurutnya, dari penghasilan yang tidak seberapa itu, Sumi juga harus membayar kontrakan rumah sebesar Rp 500.000 per bulan, karena dia belum memiliki rumah.

“Kalau mungkin Mak Sumi harus mendapatkan PIP. Agar anak-anak bisa terus melanjutkan sekolah untuk membantu beban dia. Kalau ada PIP setidaknya ada untuk membeli kebutuhan sekolah, sepatu dan baju seragam. Sebaiknya juga mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), karena setahu saya dia tidak dapat BPNT,” tuturnya.(Tati Purnawati/KC)

Editor: Epih Pahlapi

Tags

Terkini

Terpopuler