KABARCIREBON - Figur pengganti Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu mulai ramai diperbincangkan. Padahal, soal mundurnya Lucky Hakim belum final.
Namun sejumlah figur dari kalangan politisi hingga birokrasi mulai diwacanakan sebagai tokoh yang tepat menggantikan Lucky Hakim.
Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Minggu, 19 Februari 2023, pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu diusung oleh tiga partai koalisi yakni PDI Perjuangan, Gerindra dan Nasdem.
Baca Juga: Fraksi PDIP DPRD Kota Cirebon Tolak Wacana Pembentukan Pansus Tunda Bayar
Ketiga partai koalisi itu kini sedang ancang-ancang mempersiapkan figur. Karena, masa jabatan Lucky Hakim sebagai wakil bupati masih sekitar tiga tahun lagi atau hingga 2025 mendatang.
Sejumlah tokoh politik yang ramai diperbincangkan bakal menggantikan Lucky Hakim seperti Kasan Basari yang kini menjabat Ketua DPD Gerindra Indramayu.
Lalu, tokoh politik lainnya yakni Kuwu Turah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Indramayu dari Partai Gerindra.
Baca Juga: Curhat Lucky Hakim di Instagram Banjir Komentar, Gubernur Ridwan Kamil: Ok Kang Saya Kontak Lagi
Kemudian dari Partai Nasdem Indramayu ada H. Eryani Sulam yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat dan Ketua DPD Nasdem Indramayu, H. Yosep Husen Ibrahim
Sementara dari PDIP muncul nama Syamsul Bachri, anggota DPRD Jawa Barat dua periode dan Ketua DPC PDI Perjuangan Indramayu H. Sirojudin SP.
Baca Juga: Ilmuan Yahudi Ungkap Bukti Ilmiah Kebenaran Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Lalu dari unsur birokrasi yang santer disebut namanya adalah Dr. Ir. Ady Setiawan SH MH MM yang kini menjabat Direktur Perumda Air Minum Tirta Darma Ayu.
Terkait hal itu, Bupati Indramayu, Nina Agsutina menyatakan informasi itu terlampau buru-buru.
Saat dihubungi media, Bupati Nina menyatakan bakal mengikuti mekanismi yang ada. Sebagai bupati, ia menghormati pilihan Lucky Hakim.
Baca Juga: Renungkan Hadist Ini, Kelak Engkau Tak Menganggap Sepele Lagi Soal Salat
"Untuk pergantian wakil bupati? belum sampai ke sana. Kita ikuti mekanisme yang ada. Semuanya ada proses," kata Nina kepada wartawan di Indramayu.***