Pencarian Selama 7 Hari Tidak Membuahkan Hasil, Kalak BPBD: Maafkan Kami, Emak Caswiti

3 Maret 2023, 06:00 WIB
Kalak BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mendatangi rumah Nenek Caswiti guna memohon maaf karena tidak bisa menemukan suaminya, Abah Sarka. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Emak Caswiti (64 tahun) menunggu dengan setia kepulangan Abah Sarka (68 tahun).

Suaminya tersebut izin berangkat ke kebun untuk menjalankan kegiatan seperti biasanya. Namun sudah beberapa hari tidak kunjung pulang.

Sedangkan sang nenek tersebut tinggal di satu unit rumah di RT 09 RW 05 Dusun Babakan Kidul Desa Galaherang Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Barang-Barang Kakek Sarka Ditemukan di Pinggir Sungai Cisanggarung, Kalak BPBD: Kami Terus Melakukan Pencarian

Ia kesepian dan perasaan risau karena tidak ada kabar berita tentang suaminya. Sedangkan dingkul dan ketel (tempat air minum) yang biasa dibawa oleh kekasih hatinya itu malah ditemukan di pinggir Sungai Cisanggarung.

Perasaan tidak karuan menyelimutinya. Sehingga ia sempat melaporkan kehilangan suaminya tersebut kepada aparat Desa Galaherang.

Lalu, oleh aparat setempat ditindaklanjuti dan berkoordinasi dengan aparat Kecamatan Maleber, TNI dan Polri, pemadam kebakaran (Damkar), taruna siaga bencana (Tagana) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Baca Juga: Kuningan Rawan Bencana, BPBD Himbau  Antisipasi, Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Dibantu relawan penanggulangan bencana, proses pencarian dipimpin langsung oleh Kalak BPBD Kabupaten Kuningan,Indra Bayu Permana.

Selama tujuh hari, mereka bergelut dari pagi hingga sore di area Sungai Cisanggarung. Karena diduga, hilangnya Abah Sarka akibat tenggelam walaupun tidak ada seorang saksi yang melihat kejadiannya.

Hari pertama, tiga unit perahu karet dan tim gabungan dibagi menjadi dua kelompok. Yakni, tim SAR air dan darat. Mereka melakukan pencarian di sungai setempat serta sisi kanan dan kiri sungai sejauh 2,6 KM.

Baca Juga: Sudah 2 Kali Jadi Bupati Kuningan, H. Acep Purnama Siap Mencalonkan Lagi

Di hari kedua, pencarian dilanjutkan tetapi dengan ditambah kekuatan personilnya termasuk melibatkan tim Basarnas Korpos Cirebon, Akar, perangkat desa dan masyarakat setempat dengan jumlah sekitar 100 orang.

Penyelusuran di Sungai Cisanggarung menggunakan empat unit perahu karet. tTetapi tim darat mencarinya dari mulai titik lokasi awal yang diduga hilangnya Abah Sarka sampai ke Bendungan Cikeusik Kecamatan Cidahu. Jarak tempuhnya 26 KM.

Hari ketiga, tim pencarian dibagi 1 tim air (Basarnas + relawan) dan 1 unit river boat (5 orang). Mereka melakukan pengecekan ulang menggunakan peralatan Aqua Eyes di beberapa titik yang disinyalir kemungkinan korban berada.

Baca Juga: Ada 3 Isu Paling Hot Terjadi di Kabupaten Kuningan

Sedangkan 3 tim air (BPBD + relawan) dan 3 unit river boat (15 orang) melakukan pencariannya mulai dari  Bendungan Cikeusik.

1 tim lainnya melakukan mobilisasi (koordinator, logistik, drop/antar jemput, dokumentasi, monitoring dan sebagainya).

Tim air lainnya dengan kekuatan 4 unit river boat melakukan pencarian dari Jembatan Cilengkrang menuju Ciledug Kabupaten Cirebon dan kembali ke Balai Desa Galaherang.

Baca Juga: Stadion Masud Wisnusaputra Tidak Terurus, Sampah Berserakan dan Rumputnya sudah Tinggi

Proses pencarian terus dilakukan hingga hari ketujuh yang melibatkan unsur TNI, Polri, Damkar, BPBD, Basarnas, Tagana, aparat desa dan masyarakat, Akar, FKPAK dan relawan.

Kendala yang dihadapi oleh mereka adalah lebar sungai, kedalaman sungai dan arus sungai yang cukup deras di beberapa titik. Serta banyaknya cabang sungai sehingga menghambat proses pencarian.

Sesuai SOP, proses pencarian di hari ketujuh dihentikan karena meski telah bersusah payah secara maksimal tapi korban tidak ditemukan.

Dengan berat hati sekaligus perasaan sedih yang tiada terkira, Kalak BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana memberanikan diri mendatangi Emak Caswiti.

Atas nama tim pencarian yang telah berupaya dan berusaha semaksimal mungkin, dirinya memohon maaf. Karena tidak berhasil menemukan Abah Sarka.

Namun ia yakin, Allah akan selalu memberikan jalan dengan cara, upaya dan ikhtiar yang lain. Apapun itu, semuanya pastinya sudah menjadi suratan dari Sang Pencipta Alam Semesta.

"Semoga Emak Caswiti selalu diberikan kesehatan, kekuatan, keikhlasan dan kesabaran. Aamiin," tutur Indra Bayu Permana. (Iyan Irwandi/KC) ***

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler