Kader PKB Tuding DPC Lebih Utamakan Pendatang Ketimbang Incumbent

16 Mei 2023, 14:56 WIB
Kader PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin. /IST /

KABARCIREBON - Terkait isu bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon bakal mundur, karena kecewa penempatan nomor urut, menjadi perhatian para kader PKB di daerah ini. 

Sebagian kader PKB menilai, Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB) DPC PKB setempat sebagai pemegang kebijakan dalam menentukan nomor urut Bacaleg, dianggap lebih mengutamakan pendatang, ketimbang kader militan atau bahkan incumbent anggota legislatif.

Salah satu seperti disampaikan Kader PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin. Menurutnya, menanggapi isu yang berseliweran setelah didaftarkannya para Bacaleg ke KPU kini menuai polemik, di antaranya penempatan nomor urut para kader militan, icumbent dan loyalis yang dianggap oleh mereka tidak adil.

Baca Juga: Perindo Targetkan 5 Kursi di DPRD Kota Cirebon

"Saya kira perjalan pendaftaran ke KPU masih panjang. Jadi masih ada waktu pihak DPC yang punya peran penetapan nomor tersebut untuk mengevaluasi, dipertimbangkan kembali mana bibit, bebet dan bobot yang ditempatkan di nomor urut sesuai dengan kadar pengabdian," ungkap Syahidin, Selasa (16/5/2023).

Karena, kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon ini, amanat partainya itu jelas, bahwa kader harus diutamakan dibanding pendatang baru yang masih belum teruji dedikasinya.

"Isu icumbent yang ditempatkan di nomor urut di atas dua saya kira itu perlu dipertanyakan, apakah caleg tersebut sewaktu menjabat kurang loyal, ataupun alasan lain para penentu nomor tidak punya kedekatan," ungkapnya.

Baca Juga: Ahli Waris Badan Adhoc Terima Santunan

Tetapi, lanjut dia, jika alasan pertama tadi terbantahkan berarti patut dipertanyakan ada apa dengan penentu kebijakan di tingkat DPC PKB di Kabupaten Cirebon. Padahal, menurut Syahidin, tahu sendiri bahwa PKB pernah punya anggota legislatif yang bukan kader asli, kualitas kinerjanya sudah diketahui. 

Mereka, para anggota legislatif pendatang hanya mencari jabatan, bukan mendedikasikan diri sebagai kepanjangan tangan amanat para ulama.

PKB, lanjut dia, partai keramat yang dilahirkan oleh para ulama kharismatik. Dengan tujuan agar aspirasi warga NU diakomodir, dan santri ikut berkontribusi dalam menentukan nasib bangsa ke depan.

Baca Juga: Teridentifikasi, Inilah Pemilih Jokowi yang Beralih Dukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Pemilu 2024

"Jika para pemangku kebijakan menyalahgunakan kewenangannya. Kita lihat saja nanti, karena itu akan kualat. Lihat para pendahulu yang suka bermain-maim api di PKB, mereka terbakar akhirnya," ungkapnya.

Tetapi ia pun mengaku, semua isu yang beredar masih belum terbukti secara sah. Sehingga menurut dia, masih ada waktu untuk para Bacaleg yang merasa kecewa. Artinya, jangan mundur karena masih ada waktu DCS sampai tahapan selanjutnya.

"Silakan pihak yang punya kepentingan evaluasi kembali bila perlu harus dipertimbangkan melalui musyawarah dengan para kiai yang ada di jajaran dewan syuro," katanya.

Baca Juga: Kota Cirebon Ikuti Penanaman Mangrove Secara Nasional

Karena selama ini yang ia amati, pengurus Tanfidziah PKB Kabupaten Cirebon kurang komunikasi dengan dewan syuro. Terkait isu bermain uang untuk mendapatkan nomor urut yang selama ini beredar, ia pun enggan berkomentar.

"Saya tidak perlu menanggapinya karena itu baru isu, belum terbukti. Baik pengakuan dari pihak manapun atau bukti otentik lainnya kalaupun iya terjadi. Sesuai pembicaraan saya di atas.Tunggu waktu saja, karena mereka yang bermain api di PKB akan kualat," ujarnya.

Jadi, ia menegaskan, jika benar penempatan kader terbaik dan icumbent itu nomornya sembarangan, ia yakin mereka yang memutuskan penentuan nomor tersebut tidak melibatkan orang tua yang dianggap sebagai penasehat dalam menentukan sebuah keputusan.

Baca Juga: Pendaftaran UM-PTKIN Diperpanjang hingga 18 Mei 2023

Informasi yang dihimpun KC menyebutkan, dari 9 incumbent anggota legislatif, empat di antaranya nomor mereka di bawah nomor 1. Bahkan, ada di nomor urut 4 dan 5. Dapil I misalnya, posisi nomor 1 ditempati Sekretaris DPC PKB. Padahal, ada Emha Syahirul Alam sebagai incumbent. 

Dapil II ditempati Wakil Ketua DPC PKB Muis Syaerozie. Sementara ada Mahmudi sebagai petahana di nomor urut 5. Selanjutnya dapil IV, ada dua petahana di dalamnya yaitu Darusa dan Pandi. Pandi sendiri disebut-sebut berada di nomor urut 4. Sementara Darusa di nomor 1. 

Untuk dapil V ada dua petahana di dalamnya, H Tanung dan Ismiyatul Fatihiyah. Hasilnya, Ismiyatul di posisi pertama. Sedangkan di dapil VI, posisi nomor 1 ditempati Ketua DPC PKB Jamil Abdul Latief menggeser Mad Sholeh sebagai petahana. 

Baca Juga: KAI Daop 3 Cirebon Berlakukan Penyesuaian Harga dan Penambahan Rute di Tarif Khusus

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Jamil Abdul Latief belum juga merespon.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler