Suhu Udara di Majalengka Sudah Tak Panas Lagi, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

23 Oktober 2023, 16:50 WIB
Forecaster Stasiun BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn. /Fanny Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Suhu udara di wilayah Majalengka mulai turun di angka 36 derajat celcius. Suhu tidak terlalu panas seperti hari – hari sebelumnya yang mencapai suhu tertinggi di angka 40 derajat celcius di siang hari. Turunnya suhu seiring dengan mulainya pertumbuhan awan dan hujan.

Forescater BMKG Jatiwangi dan Kertajati Ahmad Faiz Zyin menyebutkan saat ini wiayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan sudah memasuki musim pancaroba atau masa transisi dari kemarau ke musim penghujan.

Masa pancaroba atau peralihan dari musim kemaru ke musim penghujan ini berdasarkan prakiraan akan berlangsung hingga pertengahan November mendatang.

Baca Juga: Inilah 100 Kuwu Terpilih Hasil Pilwu Serentak 2023 di Kabupaten Cirebon, 11 Perempuan

“Suhu udara mulai turun, dan akan terus berpotensi turun, karena sudah mulai banyak pertumbuhan awan dan hujan. Suhu udara di siang hari sudah turun menjadi 36 serajat celcius,” ungkap A Faiz.

Dijelaskan Faiz, pancaroba ini atau masa transisi adalah masa peralihan antara dua musim utama yaitu diantara musim hujan dan musim kemarau atau sebaliknya dari musim kemarau ke musim penghujan.

“Pancaroba sebetulnya bukan musim, tetapi peralihan musim yang ditandai oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, dari panas tiba – tiba hujan, dari angin tenang tiba – tiba berubah jadi angin kencang,” jelas Faiz.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Pempek yang Enak di Kelapa Dua Tangerang, Pempek Jempol dan Pempek Cibogo Layak Dicoba

Waktunya, untuk pancaracoba menuju musim kemarau terjadi antara bulan Maret hingga April, sedangkan menuju musim penghujan waktunya antara bulan Oktober hingga November.

Pada pancaroba peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan,ada potensi cuaca ekstrim diantaranya saja terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat dan tiba- tiba. “Potensi itu terjadi pada siang hari,” ungkapnya.

Yang harus dilakukan di masa pancaroba ini diantaranya adalah, memperbaiki atap rumah sebagai antisipasi cuaca ekstrem, sekaligus kemungkinan terjadi bocor disaat hujan.

Baca Juga: 100 Persen Pelanggan PLN UP3 Indramayu Daya di Atas 6,6 kVA Sudah AMRisasi, Apa Saja Manfaatnya

Bagi pemilik reklame atau yang dekat dengan tiang reklame atau pohon sebaiknya periksa pepohonan dan papan reklame sebagai antisipasi kemungkinan tumbang disaat muncul angin kencang.

Menjauhi pohon – pohon tinggi bila terjadi hujan lebat, petir dan angin kencang, membersihkan sampah yang sekiranya menghambat laju air saat hujan deras dan air melimpah.

“Waspadai gangguan kesehatan dengan menjaga kesehatan tubuh, serta menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari munculnya penyakit demam berdarah,” ungkap Ahmad Faiz Zyin.

Baca Juga: Kerusakan Jalan Masih Dikeluhkan Masyarakat Dapil VII Kabupaten Cirebon

Menurutnya beberapa hari belakangan ini di beberapa wilayah di Jawa Barat sudah terjadi hujan dalam waktu singkat disertai petir dan angin kencang. Termasuk di wilayah Ciayumajakuning hujan sudah terjadi di beberapa wilayah kecamatan.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler