Operasi Pasar Murah di Majalengka Diserbu Warga, Pj Bupati: TPID Diminta Terus Pantau Harga Kebutuhan Pokok

26 Februari 2024, 19:59 WIB
Masyarakat rela antri berjam - jam sambil berpanas - panasan untuk memperoleh beras murah seharga Rp 52.000 kemasan 5 kg pada gerakan pangan murah yang digelar Pemda Majalengka /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Operasi pasar murah (OPM) beras sebanyak 20 ton serta kebutuhan bahan pokok lainnya habis diserbu pembeli pada kegiatan pangan murah yang diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka pada akhir pekan kemarin di Taman Raharja, Kabupaten Majalengka.

Masyarakat yang berasal dari berbagai daerah rela antri berjam-jam sembari berpanas-panasan untuk mendapatkan beras dengan harga Rp52 ribu, kemasan 5 kg dan minak goreng seharga Rp14.500 per liter.

Beruntung masyarakat cukup tertib, berbaris sepanjang puluhan meter dan mereka tidak saling berebut dan mendahului, dan ini cukup memudahkan petugas menyerahkan beras dan menerima uang pembelian dengan nilai uang yang pas.

Baca Juga: Kapolres Indramayu Jamin Keamanan Hari Pertama Rapat Pleno di KPUD, Ratusan Personel TNI - Polri Diterjunkan

Karena banyaknya peminat masyarakat untuk membeli beras, maka pembelianpun akhirnya dibatasi hanya sebanyak dua kantong untuk setiap orang. Setelah itu tangan pembeli juga langsung di stempel menghindari melakukan pembelian dua kali.

Beras yang semula hanya disiapkan sebanyak 10 tonpun akhirnya ditambah menjadi 20 ton, pihak Bulog segera menambah stoknya sesuai permohonan Dinas Pertanian dan akhirnya ludes juga.

Selain beras barang yang diserbu konsumen juga adalah minyak goreng yang dijual seharga Rp 14.500 per liter, tidak lebih dari satu jam minyak goreng berkarton – karton juga habis diserbu warga.

Baca Juga: Raimuna Cabang Kuningan akan Digelar 2 Hari Lagi, Ini Agenda Kegiatannya

Sama halnya dengan daging sapi import yang dijual seharga Rp 90.000 per kg, sayangnya penjual hanya menyiapkan 30 kg untuk daging sapi, padahal masyarakat langsung berebut.

Siman petani asal Argalingga, Kecamatan Argapura yang menjajakan cabe merah dengan harga Rp60 ribu per kg dan cengek domba seharga Rp50 ribu per kg juga menjadi buruan warga, karena harga di pasar tradisional mencapai Rp 100 ribu per kg.

Kepala Dinas ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengungkapkan, semula operasi pasar pangan muran untuk beras hanya disiapkan 10 ton, namun melihat atusiasme warga akhirnya Bulog dimohon untuk menambah stoknya hingga 20 ton.

Baca Juga: Dian Rachmat Yanuar Berangkat Ibadah Umroh, Deniawan Pegang Kendali Jabatan Plh Sekda

“Ternyata 20 ton juga habis, pada pelaksanaan operasi pangan murah yang akan digelar di tempat lain kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Namun pembelian akan tetap dibatasi sebanyak dua kantong, ini untuk pemerataan jangan sampai yang lain tidak kebagian,” ungkap Iman.

Diapun mengaku menyediakan kebutuhan pokok lainnya yang harga di pasaran tengah tinggi seperti cabe merah, cabe rawit, gulan pasir yang dujual seharga Rp 17.000 per kg dan diapsar harganya mencapai Rp 18.500 hingga Rp 19.000 per kg.

Selain itu terigu yang dijual seharga Rp10 ribu per kg dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya yang diperlukan masyarakat dalam keseharian.

Baca Juga: ABK KM Indra Jaya Hilang di Tengah Laut Perairan Indramayu, Diduga Terpeleset Dihantam Ombak Jedor

Sementara Pj Bupati Majalengka , Dedi Supandi meminta Tim Pengendali Infasli Daerah (TPID) untuk terus memantau harga di pasaran serta mengadakan bazar pangan murah di setiap kecamatan untuk menstabilkan kebutuhan pokok khusunya beras yang ada di Kabupaten Majalengka.

“Saat ini harga beras tinggi, sehingga bazar murah ini dapat meringankan masyarakat. Kemudian juga menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, dan upaya pengendalian inflasi yang disebabkan oleh inflasi pangan khususnya beras,” ungkap Dedi Supandi.(Tati/KC)***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler