Daging di Majalengka Mahal, Sayuran Juga Alami Lonjakan

14 Maret 2024, 18:58 WIB
Sayur mayur /KarawangPost/Foto/pixabay-WindowsObserver

KABARCIREBON - Selain harga daging di Majalengka yang mahal, harga komoditas sayuran juga mengalami lonjakan.

Adalah tomat TW yang naik sebesar Rp 3.000 atau menjadi Rp 28.000 per kilogram. Sepekan terakhir, harga tomat sudah dua kali mengalami kenaikan.

Kol juga naik sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 8.000 per kg serta bawang daun kenaikannya mencapai Rp 6.000 untuk setiap kilogram dan kini harganya mencapai Rp 30.000 per kg.

Baca Juga: Pj Wali Kota Gencar Lakukan Tarawih Keliling, Bahas Mutu Infrastruktur Daerah

Kenaikan dua komoditas ini selain curah hujan yang tinggi diduga karena tingginya konsumsi masyarakat di bulan puasa. Hampir semua keluarga menyukai bala – bala. Karena, ini adalah bahan baku bala bala (bakwan).

Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng curah sebesar Rp 500, menjadi Rp 16.000 per kilogram.

“Sekarang memang kol dan bawang daun naik juga penjualannya tinggi. Mungkin setiap orang saat buka puasa banyak menyukai berbuka dengan menu bala – bala, saya saja di rumah tiap sore ngabala – bala,” kata Iin pedagang sayur di Pasar Sindangkasih.

Baca Juga: Harga Daging Ayam di Majalengka Masih Mahal, Beda Jauh dengan Cirebon yang Lebih Murah

Sementara itu, komoditas lainnya yang masih tetap tinggi adalah harga cabai merah beauty dan cabai keriting yang bertahan di harga Rp 100.000 per kilogram.

Telur juga masih tetap Rp 33.000 per kilogram. Cabai merah biasa dan cabe rawit merah juga harganya masih sama masing – masing Rp 80.000 per kilogram.

Bawang merah biasa Rp 32.000, bawang sumenep Rp 40.000 per kg dan bawang putih seharga Rp 50.000 per kg.

Baca Juga: Harga Daging Ayam di Majalengka Masih Mahal, Beda Jauh dengan Cirebon yang Lebih Murah

Pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi mengungkapkan, pada Kamis, 14 Maret 2024 ada beberapa komoditas yang turun seperti daging. Namun, ada juga komoditas barang yang mengalami lonjakan seiring dengan tingginya kebutuhan pasar.

“Harga pasar sangat tergantung pada diman, juga faktor cuaca. Karena, kadang permintaan sedikit barangnya sedikit, harga juga tinggi," ungkap Supriadi yang memastikan ketersediaan bahan pangan di pasar mencukupi.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler