Sejumlah Komoditas Sembako di Pasar Tradisonal Majalengka Naik Signifikan

4 April 2024, 23:33 WIB
HARGA Kebutuhan Bahan Pokok Masyarakat di sejumlah pasar tradisonal merangkak naik /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Sepekan jelang lebaran Idulfitri sejumlah komoditas harga di pasar tradisional di Kabupaten Majalengka mulai naik signifikan, itu diantaranya terjadi untuk komoditas sayuran dan daging ayam, Kamis (4/4/2024).

Komoditas harga yang naik signifikan diantaranya adalah cabe merah beauty yang kenaikannya emncapai Rp 10.000 per kg atau menjadi Rp 80.000 per kg, tomat super juga naik sebesar Rp 6.000 per kg atau menjadi 30.000 per kg.

Daging ayam broiler yang yang beberapa waktu lalu sempat turun kini kembali naik menjadi Rp 48.000 per kg, harga masih lebih rendah jika dibanding harga saat jelang puasa lalu yang mencapai Rp 50.000 per kg.

Baca Juga: Empat Pejabat Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi Calon Dewas PAM Kuningan Namun Satu Kadis Malah Gagal

Sedangkan harga daging ayam kampung masih tetap stabil seharga Rp80.000 per kg, daging sapi Rp140.000 per kg dan daging kambing Rp160.000 per kg.

Untuk harga telur ayam ras masih bertahan diharga Rp30.000 per kg sama halnya dengan harga bawang daun yang juga bertahan di harga Rp30.000 per kg. bawang puih seharga Rp50.000 per kg, bawang merah biasa Rp32.000 per kg.

Mahalnya harga bawang daun yang sudah cukup lama ini, para pedagang tidak berani menyetok dagangannya dalam jumlah banyak, kondisi ini beresiko pada tingkat kerugian yang lumayan besar.

Baca Juga: Rayakan Hari Raya Idulfitri, Hotel Horison Ultima Kertajati Majalengka Siapkan Paket Halalbihalal

“Paling menyediakan dua hingga 3 kg saja, karena konsumennya juga kurang kalau harga mahal. Menyetok banyak kerugian mengancam,” kata Hj Rainah pedagang sayur.

Sejumlah pedagang daging ayam mengakatan, kenaikan harga baru terjadi sehari, sebelumnya harga masih normal senesar Rp44.000 per kg. Kenaikan harga baisa terjadi beberapa hari menjelang lebaran.

“Kalau menjelang lebaran biasanya harga naik tiap hari, kenaikannya bisa Rp 2000 namun itu bisa setiap hari hingga nanti H – 1 lebaran, dan beberapa hari setelah lebaran,” ungkap Yayah salah seorang pedagang daging ayam broiler.

Baca Juga: Bupati Imron Pastikan Wilayah Cirebon Siap Dilalui Pemudik

Menurutnya, kenaikan daging ayam biasa lebih dulu dibanding harga daging sapi, kambing atau daging ayam kampung.

Untuk kenaikan komoditas sayuran menurut Dede pedagang sayur di Pasar Sindangkasih, diduga dipengaruhi oleh paktor cuaca. Curah hujan yang selalu tinggi mempengaruhi kondisi panen para petani terutama petani cabe dan tomat juga abwang daun yang rentan hama.

Kondisi ini diajui Rachmat petani palawija, yang menurutnya curah hujan yang tinggi menjadi musuh petani palawija. Karena curah hujan yang tinggi rentan muncul hama, baik jamur daun, jamur batang juga ulat.

Baca Juga: GPM Serentak Digelar di 5 Kecamatan, Stok Pangan Dijamin Aman

“Phytophthora infestans semacam jamur sering muncul juga, ini berdampak pada daun, yang akan menghitam, jika tidak segera di semprot kematian tanaman mengancam, ini biasanya menyerang kol, petcay, caisin, timat, kentang, bawang daun. Hama jamur ini sangat ekstrem,” ungkap Rachmat.

Pengelola Pasar Sindangkasih Supriadi mengatakan, ada sejumlah komoditas syuran yang harganya tetap bertahan di harga tinggi, ada juga yang mengalami fluktas harga. Kondisi ini diduga akibat pengaruh cuaca.

Namun demikian menurut Supriadi, stok barang di pasar Sindangkasih mencukupi kebutuhan konsumen hingga lebaran mendatang.

Baca Juga: Kapolresta Cirebon Bersama Forkopimda Cek Posko Pelayanan Mudik di Jalur Pantura

“Yang turun harga sekarang ini hanya beras medium kualita I sebesar Rp 500 per kg, sekarang harganya menjadi Rp 14.000 per kg,” ungkapnya (Tati/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler