Mendekati Akhir Ramadan, Warga Desa Nunuk Kabupaten Majalengka Lestarikan Tradisi Tadarus Al Quran

7 April 2024, 18:23 WIB
Jemaah masjid Al Huriah, Majalengka Wetan menikmati makanan kiriman warga. Tadarus menjadi tradisi usai solat tarawih setelah itu menikmati hidangan yang ada yang dikirim warga secera bergilir /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Mendekati akhir Ramadan disemua mushola dan masjid di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka melakukan acara khataman Al Quran dengan menggelar makan bersama dengan tumpeng ditambah lauk pauk serta aneka kue lembur.

Di Desa Nunuk, disetiap mushola dan masjid, usai solat tarawih ada tradisi tadarusan yang dilakukan para remaja dan orang tua hingga larut malam.

Membaca Al Quran dilakukan berkelompok, satu kelompok ada yang enam orang hingga 10 orang. Setiap kelompok bisa hatam dua hingga tiga kali dalam sebulan.

Baca Juga: Ini 8 Link Twibbon Ucapan Hari Raya Idulfitri 2024 Gratis untuk Dibagikan ke Siapapun yang Anda Senangi!

Karena setiap orang bisa membaca Al Quran hingga dua atau tiga halaman. Cara membacanya silih berganti, ketika seorang membaca, maka yang lain mendengarkan sambil mengikuti bacaan tersebut dalam hati. Setelah yang satu berhenti membaca, maka yang lain melanjutkan membaca, begitu seterusnya.

"Tradisi tadarus mungkin dilakukan disemua masjid dan mushola di tiap daerah, di desa kami juga demikian, ini dilakukan turun temurun sejak jaman dulu kala,” ungkap Dwijuana salah seorang pemuda.

Khatam Al Quran di bulan puasa ini ada yang dilakuakan melalui tadarus namun juga dalakukan oleh perorangan. Kalau perorang membaca Al Quran dilakukan usai solat wajib sedangkan tadarus dilakukan usai tarawih.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate yang Terdekat di Kabupaten Kutai Kartanegara, Coba Cicipi Sate Jawa dan Sate Panji

“Setiap orang bisa khatam dua hingga tiga kali dalam sebulan.” kata Dwijuana

Sandi pemuda lainnya mengatakan, di desanya ketika khatam Al Quran atau selesai tadarus diakhir bulan puasa, ada tradisi khataman dengan acara tumpengan. Warga biasa menyiapkan tumpeng lengkap dengan bakakak atau tumpeng isi telur dan ayam.

"Usai tarawih dan mengaji, tumpeng kiriman warga dimakan bersama–sama, jika tersisa dibawa pulang masing – masing yang mengikuti tadarusan,” ungkap Sandi.

Baca Juga: Mendekati Lebaran 2024 Jumlah Penumbang Pesawat Bandara Kertajati Melonjak, Ini Beberapa Daerah Tujuan Pemudik

Tumpeng ini juga dilengkapi dengan aneka kue lembur, seperti wajit ketan, apem, opak, agar–agar, rangginang dan sebagainya.

Soal menyediakan aneka makanan ini tidak hanya dilakukan untuk yang khataman melainkan juga disediakan untuk semua jemaah yang mengikutu solat tarawih setiap malam.

Begitu menginjak bulan puasa, pihak DKM sudah membuat jadwal bagi warga untuk menyiapkan makanan bagi jemaah yang melaksanakan solat tarawih. Setiap malamnya biasanya ada empat hingga 5 warga yang harus menyiapkan makanan.

Baca Juga: Keren, Buat Paspor Elektronik Kini Bisa di Mana Saja

Jenis makananya bebas, ada yang menyiapkan buras bersama makanan ringan lainnya seperti wajit, rengginang, agar–agar, opak, adas, papais koci, papais torek, dan sebagainya.

Makanan tersebut disajikan di piring hingga berpupuh – puluh piring. Setelah itu piring yang sudah diisi makanan disusun di bakul besar atau warga kampung menyebutnya said.

“Kalau jaman dulu memakai dongdang, ada yang said. Sekarang berubah, satu jenis makanan satu wadah, mungkin agar epektif tidak banyak wadah. Dulu satu jenis makanan bisa disimpan di beberapa piring,” kata Edi warga lainnya.

Baca Juga: Ada Apa Ya, Kok Asda 2 Ogah Daftar Jadi Calon Dewas PAM Tirta Kamuning Kuningan?

Makanan tersebut nanti dinikmati oleh semua jemaah yang mengikuti solat tarawih. Biasanya ada satu bakul yang disimpan karena disiapkan untuk mereka yang melaksanakan tadarusan usai tarawih.

Menurut Sudiasih, bagi yang kebagian menyiapkan makanan diakhir Ramadhan, mereka biasanya menyiapkan tumpeng dan makanan lainnya untuk yang tadarusan. Itu yang baisanya dinikmati untuk khataman usia tadarus.

Disamping ada juga warga yang sengaja menyiapkan khusus tumpeng dan makanan dengan alasan “ngalap barokah dari tadarus”.(Tati/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler