Pemilik Will In Tour and Travel Menghilang, Kang Dedi Mulyadi Tegur RT Gegara Tak Punya Data

18 Mei 2024, 10:22 WIB
Kang Dedi Mulyadi menyayangkan aparat kewilayahan yang kurang peka dengan hal tersebut. Seharusnya RT memiliki data lengkap warga baik yang tinggal permanen, mengontrak dan membuka usaha di wilayahnya. /Kabar Cirebon /


KABARCIREBON - Pemilik Will In Tour and Travel, penyelenggara study tour kegiatan perpisahan SMK Lingga KencanaDepok ternyata menghilang.

Keberadaannya tidak diketahui setelah terjadi kecelakaan maut yang menewaskan 11 siswa SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Ciater, Subang pada Sabtu malam 11 Mei 2024.

Sempat dicari, bahkan sampai ke alamatnya, ternyata tidak diketahui. Sejak terjadi kecelakaan maut, langsung tidak jelas keberadaannya.

Baca Juga: Ini Kucing Paling Berbahaya di Dunia, Semalam Bisa Membunuh 14 Tikus, Gaia Terlihat Seperti Anabul Imut

Menghilangnya pemilik Will In Tour and Travel terungkap saat Kang Dedi Mulyadi (KDM) menelusuri keberadaan Travel Will In yang beralamat di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Terungkap, ternyata kantor Will In Tour and Travel lokasinya berada jauh masuk ke dalam gang sehingga sulit ditemukan.

Setelah dibantu warga, kantor travel ini akhirnya ditemukan berada di areal petak kontrakan. Ada bangunan bercat biru itu juga tergantung spanduk bertuliskan Biro Perjalanan Wisata Will In Tour and Travel.

Baca Juga: Alamnya yang Bersahabat, Asri nan Sejuk: Wisata Puncak-Arung Jeram Majalengka Ini Wajib Dikunjugi Pelancong

Salah seorang tetangga kontrakan mengatakan pemilik travel tersebut bernama Sumantri, orang biasa memanggilnya Mantri. Namun sejak kejadian kantor tersebut tutup dan tidak jelas keberadaannya.

“Biasanya Mas Sumantri ada. Karena ini kantor dan tidur di situ juga. Setahu saya hanya sendiri disini. Biasanya setiap hari ada kelihatan, tapi semenjak kejadian gak tahu ke mana, gak kelihatan,” ujarnya.

Ketua RT mengungkapkan kantor tersebut berdiri di kontrakan milik Rahmat. Pemilik travel bukan warga setempat dan hanya mengontrak satu bangunan untuk dijadikan kantor.

Baca Juga: Kolam Renang Cibulan Kuningan Dihuni Sekitar 1.000 Ikan Dewa, Mitosnya Prajurit Siliwangi

“Setelah kejadian Hari Sabtu itu gak kelihatan lagi. Awalnya dua orang, tapi informasi terbaru sekarang tinggal satu orang yang biasa di kontrakan ini,” kata RT.

Saat ditanya dokumen kependudukan atau izin terkait travel, RT tersebut mengaku tidak pernah ada laporan. Terlebih ia baru sekitar satu tahun menjabat, sementara travel sudah hampir dua tahun di kontrakan tersebut.

RT sempat pulang untuk mencari dokumen warga. Setelah beberapa saat ia pun kembali membawa bundelan berkas namun setelah dicari tidak menemukan dokumen apapun terkait pemilik atau izin travel tersebut.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate yang Murmer di Kabupaten Sarolangun, Sate Padang Zizi dan Sate Setan Memang Enak

Kang Dedi menyayangkan aparat kewilayahan yang kurang peka dengan hal tersebut. Seharusnya RT memiliki data lengkap warga baik yang tinggal permanen, mengontrak dan membuka usaha di wilayahnya.

“Seharusnya ini dari awal didata milik siapa, izin usahanya bagaimana, dan sebagainya. Masih mending ini jual tiket wisata, coba kalau kontrakan ini jual narkoba bagaimana?,” sesal KDM.

Baca Juga: Warga Kuningan Diminta Buka Rekning BSI untuk Bantuan Usaha

Menurutnya hal tersebut penting dilakukan mulai tingkat RT untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan terjadi. Sebab selama ini pengawasan oleh aparat kewilayahan terlalu longgar.

Ia berharap aparat berwajib mengusut tuntas kecelakaan maut menewaskan belasan orang tersebut dan mencari keberadaan pemilik travel sebagai penyedia jasa yang menyediakan bus untuk kebutuhan study tour atau perpisahan SMK Lingga Kencana Depok.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Tags

Terkini

Terpopuler