Pengakuan Ketua IDI Usai Divaksin, Jangan Takut Suntik Covid-19

- 19 Januari 2021, 21:32 WIB
 MANTAN ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon, dr. Muhamad Lutfi.* Ist/KC
MANTAN ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon, dr. Muhamad Lutfi.* Ist/KC

CIREBON, (KC Online).-

Efek samping vaksinasi Covid-19 yang dikhawatirkan sejumlah kalangan masyarakat kini terbantahkan. Salah satu perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cirebon, dr. Muhamad Lutfi, yang masuk dalam kelompok pertama vaksinasi mengaku tidak ada keluhan berarti setelah dirinya divaksin pada 14 Januari lalu.

Bahkan, kata dia, pada saat disuntik pun rasanya tidak terlalu nyeri sebagaimana suntikan pada umumnya. Menurutnya, efek samping yang dirasakan hanya berupa pegal-pegal di daerah bekas suntikan saja. Itu pun baru terasa setelah dua jam disuntik. Setelah itu, rasa pegal-pegal itu hilang dengan sendirinya setelah satu atau dua hari vaksinasi. "Jam berikutnya pegal-pegal sudah hilang lagi," ujar Lutfi, kemarin.

Diakui Lutfi, pasca divaksin juga tidak merasakan demam, gatal-gatal atau keluhan lainnya. Hanya setelah divaksin dia mengakui ada kantuk yang datang menyerang, namun tidak berlebihan. "Tidak ada pantangan khusus, antibodi itu akan optimal dalam tiga bulan setelah suntikan yang kedua. Rencananya saya akan menjalani suntik (vaksinasi) yang kedua pada 28 Januari," katanya.

Selama periode tersebut, lanjut Lutfi, dirinya juga tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled itu menyebutkan, efektivitas vaksin Covid-19 mencapai 65,3 persen. Angka itu bahkan sudah melebihi standardisasi WHO yang menetapkannya hanya di atas 50 persen. "Memang idealnya kan semakin tinggi semakin bagus. Tapi dengan angka segitu pun sudah melebihi ambang batas yang disyaratkan oleh WHO," paparnya.

Halaman:

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x