BI Perkuat Pembayaran Digitalisasi Melalui Aplikasi QRIS

- 18 Maret 2021, 21:43 WIB
 MELALUI Virtual Zoom, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw/BI) wilayah Cirebon untuk kesekian kalinya, kembali memperkenalkan alat pembayaran digitalisasi melalui aplikasi uang elektronik, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), di Masjid Syariah Indonesia (BSI), Rest Area Tol Cipali- Palikanci Majalengka, Kamis (18/3/2021).* Epih/KC
MELALUI Virtual Zoom, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw/BI) wilayah Cirebon untuk kesekian kalinya, kembali memperkenalkan alat pembayaran digitalisasi melalui aplikasi uang elektronik, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), di Masjid Syariah Indonesia (BSI), Rest Area Tol Cipali- Palikanci Majalengka, Kamis (18/3/2021).* Epih/KC

CIREBON, (KC Online).-

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw/BI) wilayah Cirebon untuk ke sekian kalinya kembali memperkenalkan alat pembayaran digitalisasi melalui aplikasi uang elektronik, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang merupakan metode QR Code Bank Indonesia, agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya, di lingkungan Masjid Syariah Indonesia (BSI), Rest Area Tol Cipali- Palikanci Majalengka, Kamis (18/3/2021).

Dalam kegiatan yang dilakukan secara virtual zoom ini, hadir Bupati Majalengka H Karna Sobahi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herwanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Bakti Artanta, RCEO BSI Region 7 Bandung Dade Darmawan, Direktur Oprasional PT Lintas Marga Sedaya, Rest Area KM 130  Agung Prasetyo, Genderal Manager Pengelola Rest Area Km 164 Gede Ratna Wirawan serta sejumlah unsur Forkopimda lainnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herwanto mengungkapkan, sistem pembayaran digitalisi (QRIS) ini, diharapkan akan menjadi bagian penting dalam upaya lebih mempercepat serta memulihkan sektor perekonomian di Jawa Barat.

Terlebih, lanjut Herwanto lagi, tantangan perekonomian yang tengah dihadapi Indonesia saat ini adalah bagaimana bangsa ini dapat meningkatkan daya saing para pelaku ekonominya pada era ke depan yang mau tidak mau akan makin banyak melibatkan teknologi digiital.

"Tentunya dalam hal ini, kesiapan dan kesigapan dari jajaran Pemerintah, baik itu pada level nasional maupun daerah untuk bisa lebih mahir dalam memanfaatkan teknologi digital guna memperbaiki kulitas, termasuk dalam mengelola keuangan daerahnya," ungkap Herwanto.

Lebih lanjut Herwanto mengatakan, dalam upaya mempercepat serta memperluas keuangan  daerah, pihaknya menyampaikan bahwa di bulan Mei 2019, telah adanya kesepakatan antar Pemerintah Pusat dan daerah terkait dengan langkah penting dalam melakukan inovasi transaksi keuangan digital sebagai upaya mendorong pertumbuhan perekonomian.

Kepala Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta sebelumnya menyatakan, guna turut mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian di wilayah Cirebon tahun 2021 ini, Bank Indonesia akan  menggulirkan lima kebijakan. Dari lima kebijakan strategi yang dimaksud, salah satunya dengan menggelar pekan perekonomian digital.

Sedangkan, empat kebijakan strategi lainnya mulai dari pembukaan sektor produktif yang aman, percepatan stimulus fiskal, penguatan dan peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, serta stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial.

"Dengan penguatan lima kebijakan strategi ini, diharapkan perekonomian wilayah Cirebon pada tahun ini akan kembali pulih," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap pemanfaatan sistem pembayaran digital QRIS oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik hingga 100 persen. Terlebih, di wilayah Cirebon, hingga Desember 2020 kemarin pemanfaatan sistem pembayarana digital tersebut telah mencapai 92.000 merchant.  Sedangkan secara nasional  mencapai 5,8 juta mercehant, atau dari target sebanyak 12 juta marchent yang diharapkan bisa dimanfaatkan kalangan UMKM.(Epih)

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah