KABARCIREBON - Meski pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kuningan masih sekitar 5 bulan tetapi baligo dan spanduk sejumlah calon Bupati Kuningan periode 2024-2029 telah bertebaran di sejumlah titik dengan gambar dengan pose berbeda. Begitu pula di media sosial (Medsos).
Pantauan di lapangan, alat peraga sosialisasi (APS) yang terpampang di baligo bergambarkan tokoh-tokoh potensial yang memiliki kredibilitas dan kemampuan cukup lumayan. Di antaranya, Thony Indra Gunawan. Ia adalah seorang pengusaha sukses yang telah mengambil sekaligus mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon bupati ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dari sekian banyak kandidat, baligo-baligo termasuk ukuran raksasa milik tokoh muda ini paling banyak sekaligus terpasang di tempat-tempat strategis sehingga masyarakat dapat dengan mudah melihat dan membaca kalimat yang tertera di gambarnya. Baligonya tidak hanya di wilayah perkotaan saja tetapi desa-desa juga.
Berikutnya adalah K.H. Alfan Syafi'i. Ia adalah salah satu kiayi sekaligus tokoh Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana. Dikabarkan tokoh ini telah mengantongi rekomendasi sebagai calon wakil bupati dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Lalu, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), H. Yanuar Prihatin. Tokoh yang satu ini paling getol melakukan sosialisasi secara terbuka kepada masyarakat umum dan melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai karena dirinya telah mengantongi rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baligo Mantan Wakil Bupati Kuningan, H.M. Ridho Suganda juga terpasang banyak di sejumlah desa dan tempat-tempat strategis. Ia adalah putra bungsu dari bupati legendaris, H. Aang Hamid Suganda yang ingin kembali meneruskan kesuksesan sang ayah ketika memimpin Kota Kuda selama dua periode.
Saat ini, ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tersebut tengah bersaing dengan seniornya, Rana Suparman untuk mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) karena keduanya juga telah mengikuti fit and proper test.