Membedah Penyebab Terpilihnya MN KAHMI yang Didominasi Politisi

- 29 November 2022, 17:14 WIB

Dari hasil pengamatan langsung sebagai pendatang baru di Munas KAHMI dan pemilik suara penuh, setidaknya ada beberapa faktor penentu mengapa para politisi menjadi kampiun dalam perebutan kursi di tubuh MN KAHMI.

Pertama, mainan politisi. Strategi dan taktik dalam mendulang suara sebanyak mungkin tak ubah seperti pemilihan calon legislatif. Jadi hal ini bukan barang baru bagi mereka dalam menyusun kekuatan dukungan. Langkah mereka jauh lebih dulu ketimbang puluhan kandidat MN KAHMI lainnya yang bermain di injury time.

Bertajuk silaturahmi, para kandidat langsung menyapa dengan para pengurus Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) di seluruh Indonesia. Mereka menyadari betul, para pemilik suara ini harus dikondisikan sejak awal dan dikunci saat pencoblosan berlangsung. Tentunya ini dilakukan bukan hanya sekadar curah ide dan gagasan semata, tapi harus diimbangi dengan 'komitmen' yang jelas. Minimalnya setelah melakukan konsolidasi, ditutup dengan pengamanan suara di lokasi Munas, dengan cara melakukan pertemuan tahap kedua.

Sedangkan pola semacam ini tidak dilakukan kandidat MN KAHMI yang berasal dari kalangan birokrat, profesional, akademisi, dan lain-lain.Kalau pun ada yang bermain di akhir laga, itu tentunya tidak efektif, karena pemilik suara sudah dikunci. Kalaupun ada peserta penuh yang tergoda atau ingkar dari komitmen, itu presentasinya sangat kecil, dan suaranya tak terlalu signifikan. Mereka terpaksa berubah haluan selain masih ada slot yang kosong.

Atau bertujuan menyelamatkan rombongan lillahita'ala (romli), yang ikut serta sebagai peserta hore di perhelatan Munas. Kedatangan mereka tentunya harus diselamatkan, terutama dalam menyelesaikan logistik maupun tiket pemulangan ke tempat asalnya. Jika kita berkaca pada pengalaman, tata kelola semacam ini tak jauh berbeda pemilihan Ketua Umum PB HMI. Ingat, kemenangan ini tercipta bukan dari hasil hadiah atau serba kebetulan, namun sudah terorganisir sejak awal hingga akhir. Pribahasa menyebut, hasil tidak akan mengkhianati usaha.Kedua, tim sukses (timses) yang mengakar.

Halaman:

Editor: Fani Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah