Membedah Penyebab Terpilihnya MN KAHMI yang Didominasi Politisi

- 29 November 2022, 17:14 WIB

Nasi sudah jadi bubur. Faktanya alumni HMI berprofesi politisilah yang unggul. Apapun hasil Munas KAHMI ini harus diterima semua pihak. Karena perhelatan ini sudah dilaksanakan secara demokratis. Kalau pun ada kekurangan itu hal yang biasa terjadi dalam tubuh organisasi. Kalau pun ingin ideal komposisi MN KAHMI, semestinya dalam Munas kemarin ada klausul perubahan AD/ART. Isinya yang menegaskan bahwa pimpinan presidium harus berasal dari beragam latar belakang. Tidak didominasi kelompok tertentu. Ini harus menjadi pegangan regulasi. Sehingga Munas kedepan porsinya sudah jelas. Misalnya, plotnya politisi tiga, akademisi tiga, profesional tiga dan satunya umum.

Selain itu pula, kriteria lainnya syarat menduduki kursi MN KAHMI itu, harus diisi alumni yang telah memiliki kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa dan tanah air ini. Tokoh nasional yang sudah punya nama besar. Ini penting selain kebanggan bagi para alumni, juga para kader HMI yang saat ini tengah menimba ilmu di bangku kuliah.

Terakhir, KAHMI yang merupakan bagian dari organisasi paguyuban dan para alumni, tidak lagi bergulat pada siapa yang menang dan kalah. Tapi harus menyatu dan meleburkan diri visi-misi yang telah dibuat oleh semua kandidat. Tidak lagi berbicara kepentingan atau latar belakang, karena kita sesama keluarga besar HMI. Bukan lagi mahasiswa seperti dulu.

Bahkan saya mengusulkan jajaran pengurus di MN KAHMI itu semua kandidat dari berbagai kalangan, masuk dalam kabinetnya. Presidium bekerja sebagian besar atas ide dan gagasan rekomendasi dari para alumni berprofesi akademisi, birokrat, profesional dan lain sebagainya.

Apapun yang terjadi hasil Munas kita tak boleh berprasangka buruk. Kita dukung apapun kebijakan yang dilakukan sepanjang, tidak bertolok belakang dengan aturan.Mari kita hilangkan perbedaan dan bergandeng tangan untuk mewujudkan mimpi besar Gagasan Lafran Pane. Orang tua kita yang telah mendirikan HMI pada 5 Februari 1947 silam. Yakni mempertahankan Negara Republik Indonesia (NKRI) dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Itulah buah dari pemikiran beliau yang harus kita jaga dan wujudkan dalam kehidupan nyata. Semoga. (Jejep Falahul Alam/Peserta Penuh MD KAHMI Majalengka Provinsi Jawa Barat)

Halaman:

Editor: Fani Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah