Bahkan untuk api sekali pun masih menggunakan kayu bakar. Demikian dengan wadah tempat menyimpan kecap yang sudah jadi maupun saat penyaringan dan fermentasi, wadah terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember. Sementara untuk mengeringkan kedelai, sinar matahari merupakan andalan.
Tak heran, cuaca sangat menentukan produksi kecap di Majalengka. Sebab jika mendung atau hujan, penjemuran kedelai akan memakan waktu, yang pada akhirnya mengganggu produksi. Dua merek kecap asli Majalengka bisa ditemui dengan mudah di sentra oleh-oleh atau pasar-pasar tradisional. ***