Waspadai Isu Penculikan Anak, Sekretaris Disdikbud: Jangan Panik dan Tidak Terprovokasi

- 27 Januari 2023, 17:06 WIB
Sekretaris dan Kepala Disdikbud Kuningan.
Sekretaris dan Kepala Disdikbud Kuningan. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Paskamaraknya pemberitaan tentang isu penculikan anak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan langsung menyikapinya dengan membuat surat edaran resmi tertanggal 27 Januari 2023.

Surat dengan nomor : 421/350/Umum yang ditujukan kepada kepala satuan pendidikan (Satdik) dan koordinator wilayah bidang Pendidikan (Korwil Bidik) kecamatan se-Kabupaten Kuningan.

"Surat edaran ini menindaklanjuti santernya pemberitaan terkait isu penculikan anak di lingkungan masyarakat," kata Sekretaris Disdikbud Kabupaten Kuningan, Rusmiadi, Jumat 27 Januari 2023.

Baca Juga: Isu Penculikan Anak Marak di Kuningan, Ini yang Disarankan Kapolres

Maka dari itu, Disdikbud meminta semua pihak tidak panik, tidak terprovokasi dan tetap waspada terhadap isu-isu penculikan anak yang kini tengah marak.

Serta selalu selektif dalam menyaring informasi dan tidak mudah menyebarluaskan berita-berita tersebut yang belum tentu kebenarannya.

Selain itu, ditekankan kepada para kepala sekolah (kepsek) dan guru untuk memberikan pemahaman kepada para siswa agar waspada, tidak mudah percaya atau mengikuti ajakan orang-orang yang tidak dikenal. Apalagi mencurigakan.

Baca Juga: Siswa SDN 3 Cipedes Nyaris Diculik, Kades: Diduga Pelakunya Warga Luar Desa

Melakukan komunikasi dengan orangtua terkait antar jemput dan memastikan setiap bubaran sekolah, para siswa dijemput oleh pihak keluarganya.

Ditambah lagi, berkoordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan di lapangan.

Kapolres Kuningan, AKBP. Dhany Aryanda didampingi Kasat Reskrim, AKP. M. Hafid Firmansyah dan Kasi Humas, Ipda Endar Kuswanadi mengakui saat ini tengah marak isu penculikan anak. Termasuk ada warga yang melaporkan melalui whatsapps.

Baca Juga: Tunggakan Sertifikasi Guru akan Mulai Dibayar Pebruari

Begitu pula ada beberapa informasi serupa yang tersebar di media sosial (medsos) sehingga membuat polisi termasuk para kapolsek melakukan pengecekan ke lokasi untuk mengetahui kebenarannya.

Bahkan dirinya sendiri bersama Kasat Reskrim langsung meluncur ke sekolah PAUD dan SD Desa Kertaungaran. Karena di video dan voice note yang beredar di medsos disebutkan bahwa peristiwa penculikan baru terjadi di daerah setempat.

Sedangkan ibu-ibu Desa Kertaungaran mendengar sebuah nama pada video dan voice note yang mirip dengan siswa SD setempat.

Baca Juga: Tunjangan Sertifikasi 5.300 Guru Nunggak 2 Bulan, Ketua PGRI : Kami Tidak Tinggal Diam tapi Memperjuangkannya

Namun setelah dicek and ricek, ternyata tidak ada. Begitu pula dengan daerah-daerah lainnya yang diisukan terjadi penculikan.

Seperti, di Kelurahan Cijoho Kecamatan Kuningan, Desa Kertaungaran Kecamatan Sindang Agung, Desa Muncangela Kecamatan Cipicung, Desa/Kecamatan Ciawigebang dan sejumlah desa lainnya.

Ia sendiri sempat googling. Ternyata sudah ada penjelasan dari Kementerian Komunikasi & Informatika (kominfo) dan beberapa media online yang dirilis tahun 2018 di Blitar, bahwa hal tersebut adalah hoax.

Baca Juga: Jurus Penipuan Bisnis Katering Bisa Mengumpulkan Rp3,1 Miliar, Kapolres: Korbannya Warga yang Dikenal

“Isu penculikan ini hoax karena setelah dicek and ricek ke sejumlah titik sesuai yang beredar di medsos, tidak ada anak yang diculik,” ucapnya. (Iyan Irwandi/KC) ***

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x