"Kalau kami kebanyakan itu bukan asli penduduk Desa Kondangmekar, tapi warga penduduk lain yang direlokasi ke tempat ini,"akunya.
Disinggung mengenai keberadaan mushola memang sudah ada sejak lama, namun kondisinya sudah rusak dan jauh dari pemukiman warga. Sehingga dengan waktu yang lama, warga perkampungan lebih memilih sholat di rumahnya masing-masing.
"Kalau diperkirakan itu memakan waktu sekitar 30 menit dari perkampungan warga untuk tiba di mushola,"ucapnya.
Atas alasan jarak itulah, lanjut dia, warganya berharap ada donatur dapat membangun mushola yang dekat dengan perkampungnya. Karena selama ini terkendala rute yang cukup jauh.
"Kalau speaker di simpan di ketinggian dan atas pohon itu tujuanya agar ketika ada pengumuman atau adzan berkumandang bisa terdengar oleh seluruh warga kampung. Tidak ada maksud lain,"jelasnya.
Berkaitan dengan sholat Jum'at ke wilayah Kabupaten Kuningan, lanjut dia, karena jarak yang lebih dekat ke desa yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan, ketimbang harus sholat Jum'at di Mesjid Desa Kondangmekar.
Aktivitas itu pun bukan hanya perkara ibadah, tapi sekolah maupun rutinitas lainnya lebih dekat ke daerah perbatasan yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan.
"Anak-anak perkampungan kami pun bukan sekolah di Desa Kondang Mekar, tapi ke desa yang masuk Kuningan,"ucapnya.