Warga Majalengka Sholat di Hutan, Ternyata Penduduk Korban Bencana Alam dan Tinggal di Daerah Perbatasan

- 2 Maret 2023, 20:40 WIB
 Camat Cingambul Sulaeman bersama unsur pemerintah desa dan muspika setempat tengah berkomunikasi dengan Ketua RT 04 Kampung Cibali Desa Kondang Mekar di depan posyandu desa setempat.
Camat Cingambul Sulaeman bersama unsur pemerintah desa dan muspika setempat tengah berkomunikasi dengan Ketua RT 04 Kampung Cibali Desa Kondang Mekar di depan posyandu desa setempat. /Jejep/

KABAR CIREBON - Viralnya warga Kabupaten Majalengka yang tengah melaksanakan sholat di tengah hutan, dan melaksanakan ibadah sholat Jum'at hingga harus melintas ke Kabupaten Kuningan, langsung mendapatkan respon positif dari pemerintah desa dan unsur muspika Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.

Mereka lantas terjun ke daerah terpencil itu, guna melihat secara nyata aktivitas warga tersebut.Ternyata hasil survei itu ditemukan fakta-fakta yang mengejutkan.Rombongan yang terdiri dari unsur pemerintah desa dan kecamatan itu langsung menyambangi mushola dan berkomunikasi langsung dengan penduduk perkampungan tersebut.

"Kalau berita terkait sholat di hutan itu hanya dilakukan beberapa kali atas ide seseorang, tujuanya untuk menarik simpati masyarakat, agar ada lembaga atau masyarakat mau menyalurkan bantuan pembangunan mushola di daerah kami,"kata Ketua RT 04, RW 02 Kampung Cibali, Desa Kondangmekar, Ahdin saat memberikan keterangan di hadapan Camat Cingambul, Sulaeman bersama rombongan muspika lainnya, Kamis 2 Maret 2023.

Baca Juga: Wakil Bupati Majalengka Minta Pelajar NU Terus Berinovasi dan Berkontribusi Nyata Bagi Kemajuan Daerah

Menurut dia, jumlah penduduk yang tinggal di kampungnya itu berjumlah 30 orang. Aktivitas kehidupan masyarakatnya bercocok tanam di ladang dan di sawah.Letak geografis wilayahnya berada di daerah terpencil dan berbatasan dengan Kabupaten Kuningan.

Jarak tempuh antara rumah warga dengan tetangganya lumayan terpisah jauh. Kondisi ini jelas berbeda jika dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di perkotaan atau perumahan yang lokasi rumahnya berdampingan.

"Perlu dimaklumi kami tinggal di atas gunung yang dihimpit perbukitan. Dikelilingi dengan pepohonan besar, sehingga nampak di sebuah hutan belantara. Jalan menuju rumah tetangga itu setapak dan berliku, dengan kondisi jalan menanjak dan turunan,"ucapnya.

Baca Juga: KABAR MAJALENGKA : Penampilan Gemilang Kiper Timnas U-20 Daffa Fasya, Ternyata Remaja Kelahiran Majalengka

Ahdin pun menceritakan asal usul terbentuknya perkampungan yang terisolir ini yang berasal dari warga yang menjadi korban bencana alam. Sehingga sebagian dari mereka terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, dan di kampung Cibali inilah menetap dan jumlah penduduknya bertambah.

Halaman:

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x