Tapi sekarang ketika saya diangkat menjadi Kadinsos niat itu ada dan saya minta izin kepada Pak Bupati Majalengka, ternyata beliau pun sama sudah mengutarakan pada saat Harlah NU.Jadi sudah satu hati," tambah Iwan saat dikonfirmasi via ponselnya, Kamis 16 Maret 2023.
Mengenai proses pengusulan seseorang dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional, kata dia, itu melalui mekanisme yang panjang dan syarat yang dipenuhui. Dan itu tak mudah dilakukan oleh seorang diri tanpa dukungan berbagai pihak.
"Tidak bisa berjalan sendiri sendiri, tapi harus bekerja berdasarkan tim dan bergerak sesuai dengan kapasitasnya,"katanya.
Iwa menambahkan di dalam Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2010 usulan itu harus dimulai dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan kemensos dan berakhir di tangan presiden. Di samping itu pula, lanjut dia, nanti ada yang namanya Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.
"Tim ini bertugas memberikan pertimbangan kepada Bupati Majalengka, Gubernur Jawa Barat dan Presiden dalam meneliti dan mengkaji usulan pemberian gelar dan nanti jika semua proses itu dilalui dan dinyatakan sesuai aturan maka penganugerahan akan diserahkan setiap hari Pahlawan oleh bapak Presiden,"tutupnya.
Menanggapi hal itu, Prof Asep menyambutnya dengan senang hati. Sebab dengan banyaknya usulan dari berbagai pihak apalagi dari Pemerintah Kabupaten Majalengka akan mempermudah proses pengusulan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku. Namun demikian, ia pun mengaku upaya pengusulan bapaknya itu sudah dilakukan bersama timnya yang saat ini tengah berjalan.
"Syukur alhamdulillah kalau ada dari Pemkab Majalengka maupun masyarakat ada masyarakat yang mengusulkan, kami sangat berterimakasih banyak," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Prof Asep menjelaskan, tim yang dimaksud saat ini tengah menyusun buku untuk persyaratan pengusulan Kiai Abdul Halim sebagai pahlawan nasional. Salah seorang dari tim itu, Prof Dr Abdul Halim, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.