KABARCIREBON - Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 dibuka oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas di Sport Center UIN Sunan Ampel, Surabaya.
Saat pembukaan kegiatan, Menag Yaqut mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan masih terjadinya konflik yang mengatasnamakan agama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Menurutnya, konflik semacam itu bisa dicegah jika masyarakat memiliki pandangan keagamaan yang inklusif. Rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, menjadi sebuah keharusan.
Baca Juga: AICIS 2023 di Surabaya Terdapat Perbedaan, Wujud Respon atas Tantangan Gus Menteri
"Setiap ahli agama semestinya kembali mendalami ajarannya masing-masing dan jika menemukan unsur-unsur yang dapat membahayakan koeksistensi (hidup berdampingan) dan perdamaian di tengah masyarakat harus berani mempertimbangkan tafsir yang baru yang memungkinkan kita semua hidup berdampingan secara damai,” tegas Menag Yaqut.
Menurutnya, rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, mutlak dilakukan sebagai salah satu untuk mencegah konflik.
"Mari kita kembali melihat agama sebagai sumber ajaran mulia yang memerintahkan kita untuk mengembangkan kebajikan (akhlaqul karimah) dan untuk menjadi berkah bagi semua ciptaan, atau Rahmatan Li al-‘Alamin,” ujarnya.
Baca Juga: Situs Makam Selawe atau Makam Berjumlah 25 di Desa Dermayu Diklaim sebagai Tonggak Sejarah Indramayu
Ia berharap diskusi dalam forum AICIS ini dilakukan secara serius, utamanya Fikih terkait hubungan antara muslim dan non muslim.