Irjen Kementan dan Wagub Jabar Panen Raya Padi di Cirebon

- 15 Mei 2023, 15:22 WIB
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka, Wabup Jabar, Bupati Cirebon memantau jalanya panen raya padi di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2023).
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka, Wabup Jabar, Bupati Cirebon memantau jalanya panen raya padi di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2023). /Kabar Cirebon/ Iwan Junaedi/

KABARCIREBON- Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memantau jalanya panen raya padi di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2023). 

Bahkan saat panen raya padi tersebut suara para petani bergema dengan menyerukan Jaga pangan, jaga masa depan di tengah panen raya yang meriah dari Poktan Sri Jaya dengan luasan hamparan panen 75 hektare, dengan produksi 457,5 ton dan produktivitasnya mencapai 6,1 ton per hektar, hasil panen kali ini dapat menambah jumlah ketersediaan beras nasional di pertengahan tahun 2023.

Baca Juga: Ukir Sejarah Baru , STKIP Yasika Majalengka Pelopori Artificial Intelligence (AI) di Ciayumakuning

“Apalagi Kabupaten Cirebon merupakan daerah penyangga di Provinsi Jawa Barat,” ungkap Irjen Jan Maringka. 

Ia memprediksi produksi padi Januari hingga Mei 2023 nasional sebanyak 23,94 juta ton, sedangkan Kabupaten Cirebon sebanyak 279.893 ton GKG atau 5,54 persen dari produksi Jabar sebanyak 5,05 juta ton. 

Menurutnya prediksi luas panen pada Januari sampai Mei 2023 secara nasional seluas 4,51 juta ha, sedangkan Kabupaten Cirebon seluas 575.000 ha atau 64,4 persen dari luas panen Jawa Barat seluas 892.821 ha.

Berdasarkan data dari BPS Jawa Barat, Produksi padi tahun 2022 nasional sebanyak 54,75 juta ton, sedangkan Kabupaten Cirebon tercatat sebanyak 573.991 ton GKG atau 5,24 persen dari jumlah produksi padi se-Prov Jabar 9,43 juta ton GKG.

Baca Juga: Pemkab Majalengka Raih WTP ke-10 Kali Berturut-turut: Prestasi Memukau di Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah

Kata Jan Samuel Maringka, perlu diketahui, luas panen nasional 10,45 juta hektarw di wilayah Cirebon total areal panen seluas 84.892 hektare atau 5,11persen dari luas panen Jabar seluas 1,6 juta hektare. 

"Hasil tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan menjadi salah satu sentra penyumbang stok beras nasional khususnya di Jawa Barat," katanya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang sering disapa Kang Uu memberikan apresiasi setinggi- tingginya kepada para petani atas kerja kerasnya. Sebab, petani merupakan ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan di Jabar.

Menurutnya Pemda Jabar terus berupaya untuk mewujudkan Jabar Juara Pertanian atau menjadikan Jabar sebagai lumbung padi nasional. 

"Curah hujan Jabar besar, hamparan paling besar. Kendala ada di irigasi, maka irigasi akan jadi skala prioritas," katanya.

Baca Juga: Jumlah Penumpang AKAP Turun Dratis, Perusahaan Bus di Wilayah Cirebon Sudah Lama Banyak yang Gulung Tikar

Kang Uu menyampaikan terimakasih atas dukungan dan bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produktivitas gabah di wilayah Kabupaten Cirebon.

Ditempat yang sama Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi mengatakan Kabupaten Cirebon merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Barat maupun secara nasional. Produksi padi di wilayah tersebut terus mengalami peningkatan.

“Kabupaten Cirebon adalah lumbung padi. Kecamatan Gegesik menjadi salah satu daerah dengan luas lahan pertanian paling luas,” kata Imron.

Imron menyebutkan, lahan pertanian di Kecamatan Gegesik seluas 4.998 hektare dan di dalamnya terdapat 110 gabungan kelompok tani.

Namun begitu, kata Imron, di balik produktivitas pertanian padi yang terus mengalami kenaikan, aktivitas pertanian di Kecamatan Gegesik masih di hadapi berbagai permasalahan.

Permasalahan tersebut di antaranya, lahan pertanian sering dilanda banjir; sering mengalami kelangkaan pupuk, hingga harga padi yang kerap anjlok saat waktu panen.

“Di Gegesik sering dilanda banjir karena banyak aliran sungai yang dangkal. Kami berharap permasalahan ini bisa ditangani oleh pemerintah pusat, supaya petani bisa sejahtera,” katanya.***

Editor: Iwan Junaedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah