Ia juga membeberkan, status pembayaran DPC PDIP selama menempati lahan yang kini jadi Kantor DPC PDIP itu tidak jelas. Bahkan, selama ini uang sewa itu belum dibayar. Karenanya, mantan ketua DPC PDIP dua periode itu meminta pertanggungjawaban pengurus.
"Mau bayar enggak tuh! Tanah itu kan milik saya. Legalitasnya jelas. Dan mau saya pakai. Sementara, sampai saat ini belum dibayar," katanya.
Ia mengaku heran kenapa bisa ramai saat tindakannya menyegel Kantor DPC PDI Perjuangan tersebut. Padahal, gambar saat dirinya melakukan penyegelan tidak disebarluaskan ke media sosial. Hanya ke pimpinan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon saja.
"Kok bisa ramai ya? Padahal, saya ngirim gambar itu kan ke Ketua DPC PDIP, Imron. Kemudian, Sekretaris DPC dan Bendahara DPC. Kenapa bisa ramai?" tanya Gotas.
Baca Juga: Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Dorong Eksekutif Tingkatkan Honor Petugas Puskesos
Sementara itu, pihak DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon saat dikonfirmasi terkait penyegelan kantor tersebut tidak ada yang mau angkat bicara. Namun, berdasarkan sumber di internal DPC PDIP yang enggan disebutkan namanya, DPC tidak akan tinggal diam atas tindakan Gotas tersebut.
Bahkan, dalam waktu dekat DPC PDIP akan menindaklanjuti insiden penyegelan kantor tersebut. "Pihak-pihak terkait akan dikumpulkan. Untuk dicarikan solusi terbaiknya agar tidak menimbulkan kegaduhan menjelang pemilu," sebut sumber tersebut.(Ismail).***