Mereka mengaku sudah terbiasa belajar dan memiliki teman sekelas hanya sedikit.
Keempat murid ini fokus mengerjakan soal ujian masing - masing, tidak ada gangguan apalagi keributan di ruang kelas seperti murid pada umumnya yang jumlahnya cukup banyak.
Guru pengajar Emi Supriatin mengatakan, minimnya murid di sekolahnya karena jarak yang lumayan lebih jauh jika dibanding sekolah lain di wilayahnya. Sehingga masyarakat Kertajati memilih sekolah yang dekat dan jumlah muridnya banyak.
Baca Juga: UMY Makin Mendunia, THE Impact Rankings Akui Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kelas Dunia
Walaupun muridnya terbatas menurut Emi, sekolahnya tetap menyelenggarakan kegiatan esktra kurikuler sekolah seperti pada umumnya terutama kegiatan pramuka,
“Walaupun murid sedikit kami tetap melaksanakan kegiatan rutin seperti upacara senin, pramuka. Ketika ada kegiatan lomba di tingkat kecamatan kami juga tetap mengikutinya walaupun jumlah muridnya terbatas. Kegiatan ini untuk meningkatkan semangat dan menumbuhkan percaya diri bagi murid,” ungkap Emi.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)