Sejarawan Soroti Patung Paksi Naga Liman di Titik Nol Cirebon, Kemenag: Akan Dipindahkan

- 5 Juni 2023, 21:25 WIB
Sejarawan Cirebon, R Subagja Martawijaya
Sejarawan Cirebon, R Subagja Martawijaya /Fanny Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Berdirinya patung replika Paksi Naga Liman di lapangan Kebumen, Kota Cirebon, mendapatkan banyak sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Sejarawan Cirebon, R Subagja Martawijaya.

Menurut Subagja, berdirinya patung di lapangan Kebumen yang merupakan titik nol Cirebon justru sebetulnya tidak tepat. Sebab, jika alasan replika patung tersebut berdiri di titik nol ini adalah simbol multikultural atau menghargai perbedaan baik secara agama, suku ataupun ras, maka secara sejarah justru kontradiksi.

"Mungkin konotasi didirikan di titik nol itu adalah awal sebuah kemajemukan atau keragaman. Tapi secara sejarah itu tidak tepat. Antara titik nol dengan multikultural itu tidak ada relevansinya," ujar Subagja.

Baca Juga: Pekan Ini, Wali Kota Cirebon Mutasi Pejabat Eselon II, Ini Kriteria yang Pasti Digeser

Menurutnya, titik nol itu dibangun oleh kolonial Belanda untuk kepentingan pengukuran jalan ke daerah sekitar Cirebon.

"Justru pada masa itu terjadi penyekatan-penyekatan oleh Belanda seperti orang Eropa atau orang pribumi agar bisa diadu domba. Makanya, jika tujuan patung itu didirikan itu adalah simbol multikultural di titik nol itu tidak tepat," ungkapnya.

Kalaupun mau, menurutnya, pendirian replika patung tersebut bisa mengambil periode sejarah yang tepat. Misalnya periode sumpah pemuda.

Baca Juga: Rest Area SPBU Pertamina Peraih Rekor Muri Konsisten Berikan Layanan Terbaik

"Kenapa sumpah pemuda? Karena saat itu momentumnya di sumpah pemuda adalah semua suku bersatu, para pemuda bersatu tanpa membedakan latar belakang. Namun jika ingin menarik momentum periode sumpah pemuda, maka letak patung itu harus dipindahkan ke lokasi lain, misalnya area dekat Alun-alun Kejaksan, karena gaung-gaung sumpah pemuda terdengar dari sini (Alun-alun Kejaksan)," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, tidak adanya izin dari instansi terkait untuk pembangunan patung tersebut sementara patung sudah berdiri merupakan kesalahan.

"Sebaiknya dibongkar saja karena tidak ada izin. Satpol PP bisa membongkar patung tersebut," katanya.

Baca Juga: Sejumlah Penerima Manfaat dan Sarjana Pendamping dari Majalengka Pertanyakan Kejelasan Program Pena, Kemensos

Ia menambahkan, pihaknya sempat menemui Staf Khusus Menteri Agama RI, M Nuruzzaman, di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada akhir pekan lalu, untuk melakukan komunikasi terkait keberadaan patung ini. Oleh Nuruzzaman, kemudian pihaknya dipertemukan dengan Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, Syaefudin Jazuli.

"Kami sudah berkomunikasi, Pak Nuruzzaman kooperatif yang akhirnya mempertemukan saya dengan kepala Kemenag Kota Cirebon," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, menurutnya, Syaefudin Jazuli mengatakan kepadanya jika patung tersebut akan dipindahkan.

Baca Juga: Samsat Bekerja Sama dengan Polres Cirebon Kota Gelar Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor hingga 7 Juni 2023

"Namun mengenai ke mana akan dipindahkan saya belum tahu. Ya semoga disegerakan dipindahkan," katanya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Cirebon, Syaefudin Jazuli, membenarkan akan memindahkan patung replika tersebut, namun mengenai titik lokasi baru pihaknya belum memikirkannya.

"Saya sedang fokus untuk pemberangkatan haji besok (hari ini), mengenai teknis pemindahan akan diserahkan ke Kasie Binmas. Titik lokasi baru belum ditentukan," ujarnya singkat saat dihubungi melalui telepon selulernya.(Fanny)

 

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x