Baca Juga: Soal Sertifikat Vihara yang Diambil Paksa Selama 26 Tahun, Yayasan Buddha Metta Temui Mahfud MD
Ia menjelaskan, gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Menurut dia, gempa Pacitan Jawa Timur merupakan jenis gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami dengan melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya.
Ia menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik. Mekanisme naik menjadi ciri aktivitas gempa interplate di Zona Megathrust Selatan Jawa.
BMKG juga menjelaskan tentang skala Modified Mercalli Intensity (MMI), satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Skala terparah adalah 12 MMI yakni gempa menyebabkan kehancuran total, gelombang tampak pada permukaan tanah, pemandangan berubah gelap dan benda-benda terlempar ke udara.***