KABARCIREBON - Bonus demografi menjadi salah satu peluang dan tantangan yang sedang dihadapi Indonesia saat ini. Meskipun belum mencapai puncaknya, bonus demografi Indonesia mulai dibayangi penuaan populasi.
Hal ini disampaikan oleh Hery Susanto saat menjadi narasumber dalam Intermediate Training atau Latihan Kader II (LK II) Tingkat Nasional yang digelar HMI Cabang Cirebon Tahun 2023 secara hybrid pada Kamis (3/8/2023) yang mengusung tema 'Konstanta Demografi, Analisis Masalah Kependudukan' serta upaya pemerintah dalam penyelesaiannya menuju Indonesia 2045.
Hery menyampaikan, ada empat analisis masalah kependudukan Indonesia saat ini, antara lain adalah pertumbuhan penduduk, distribusi penduduk, demografi usia, dan urbanisasi.
Baca Juga: Gelar Reses di Pasaleman Kabupaten Cirebon, Lili Eliyah Terima Banyak Aspirasi
"Jika tidak diatur dengan baik, pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan kesulitan dalam menyediakan akses ke layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, lingkungan hidup dan lainnya," ujar Hery.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi masalah soal kependudukan, misalnya adalah pengendalian kelahiran, pemerataan pembangunan, pengembangan infrastruktur, program Keluarga Berencana (KB), dan kebijakan migrasi.
“Pertanyaannya adalah akankah upaya pemerintah ini dapat mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045?,” tanya Hery dalam pertemuan.
Apabila tidak terjadi konstanta demografi, akan terjadi ledakan demografi yang berimplikasi terhadap kualitas pelayanan publik di Indonesia.
“Harus ada keseimbangan terhadap pertumbuhan penduduk, kalau tidak pasti akan terjadi ledakan demografi yang mengakibatkan tekanan kebutuhan publik yang berpengaruh pada kualitas dan kuantitas kebutuhan atas pelayanan publik,” tegasnya.