"Saya merasa prihatin dengan kesejahteraan guru honorer, karena saya sendiri merasakan menjadi guru honorer. Maka, disamping kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pembangunan desa, juga kesejahteraan guru honorer akan diperhatikan," jelasnya.
Masih dikatakan Argo, sebagai desa yang menyelenggarakan pilwu serentak maka berbagai persiapan telah dilakukan, salah satunya berkas persyaratan.
"Alhamdulillah, persyaratan administrasi telah diserahkan ke panitia Pilwu tinggal menunggu verifikasi dan pelaksanaan Pilwu, pada Oktober mendatang. Disamping pengabdian, perbaikan infrastruktur akan dilakukan, agar desa ini lebih baik dan lebih maju," tuturnya pria yang berprofesi sebagai guru honorer MI ini.
Argo menambahkan, pengabdian masyarakat menjadi skala prioritas karena warga senantiasa membutuhkan pelayanan yang maksimal.
Kapanpun dan dimanapun dibutuhkan, selalu siap, ketika tak ada kesibukan dalam tugas.
"Bilamana dipercaya masyarakat untuk menjadi kuwu dan warga membutuhkan pengesahan atau tanda tangan kuwu yang bersifat urgent, salah satunya untuk kesehatan, akan selalu siap," ungkapnya.
Dirinya mengharapkan, dukungan dan doa pada seluruh masyarakat untuk mensukseskan Pilwu serentak Oktober mendatang.
"Datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan suara, karena masa depan desa ada di tangan masyarakat yang memiliki hak pilih," ajak Argo.
Sementara, anggota Satpol PP Kecamatan Astanajapura, Rudin mengungkapkan, tiga desa yang menyelenggarakan Pilwu serentak yakni Desa Astanajapura, Japurakidul dan Desa Mertapadawetan, sudah ada balonwu.